Nasib burung murai batu [Kittacincla malabarica] kian tidak menentu karena terus diburu. Dengan alasan harga jual yang lebih tinggi dan memiliki suaran indah, burung ini ditangkap di hutan untuk diperjualbelikan. Di Aceh, burung yang disebut kucica hutan ini tak hanya tersebar di hutan Leuser dan Ulu Masen, tapi juga terdapat di Pulau Weh, Kota Sabang dan Pulau Simeulue. Awalnya, murai batu masuk sebagai satwa dilindungi. Namun, berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor106//MENLHK/SETJEN/ tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, murai batu tidak lagi masuk daftar dilindungi. Murai batu [Kittacincla malabarica] adalah jenis burung dengan kicauan indah yang saat ini tak luput dari perburuan di hutan Aceh. Burung yang disebut kucica hutan ini tak hanya tersebar di hutan Leuser dan Ulu Masen, tapi juga terdapat di Pulau Weh, Kota Sabang dan Pulau Simeulue. Maksum, masyarakat di Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues mengaku, banyak pemburu masuk ke hutan Kawasan Ekosistem Leuser [KEL] untuk menangkap murai batu. Alasannya, harganya jualnya lebih tinggi dari jenis lain. “Pemburu juga akan menangkap burung-burung lain yang kicauan atau bulunya indah, seperti kucica kampung atau kacer [Copsychus saularis]. Tahun 1990-an, burung ini masih mudah ditemui di sekitar permukiman penduduk, namun, saat ini mulai menghilang,” ujarnya, pertengahan Februari 2021. Maksum menambahkan, pemburu biasanya menangkap murai batu dengan menggunakan burung murai lain sebagai pemikat. “Perangkap yang di dalamnya ada burung pemikat akan digantung di atas pohon. Akibat perburuan ini murai batu jarang datang ke kebun masyarakat dan perannya memakan serangga dan ulat juga terganggu yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan.” Baca Jumlah Jenis dan Risiko Kepunahan Burung di Indonesia Meningkat Kucica hutan atau yang kita kenal dengan nama murai batu. Foto Wikimedia Commons/JJ Harrison/Own work/ Creative Commons Attribution-Share Alike Unported/Free to share Khairuddin warga Kabupaten Simeulue mengatakan, murai batu pernah menjadi target buruan di tempatnya. Burung-burung tersebut kemudian dikirim ke luar Simeulue menggunakan kapal penyeberangan maupun dengan perahu kecil. “Polisi pernah menggagalkan penyeludupan 930 ekor murai batu menggunakan KMP Teluk Sinabang, pada 2013,” ujarnya. Munawir, seorang pencari burung murai batu mengatakan, hasil buruannya itu akan dijual ke penampung, atau langsung kepada orang yang memelihara. “Kalau tidak ada pesanan, saya jual ke agen atau penampung, namun tak jarang saya dihubungi langsung pembeli,” sebut warga Aceh Timur ini. Dia menambahkan, untuk memburu murai biasanya ia menginap di hutan beberapa hari. “Jika tidak dapat, saya bisa jual burung lain meskipun harganya lebih murah. Minimal tidak rugi logistik saat di hutan,” sambungnya. Karena tidak dilindungi, murai batu dijual bebas di pasar burung di sejumlah daerah di Aceh. Bahkan juga memalui online. “Murai batu kan bukan jenis dilindungi, jadi kami tidak perlu takut menjualnya, yang tidak saya lakukan adalah mengirimnya ke luar Aceh,” ungkap seorang penjual burung di Banda Aceh yang tidak ingin disebutkan namanya. Baca juga Melacak Pemburu Burung Kicau di Kota Kapur Burung cica-daun besar [Chloropsis sonnerati]. Foto Alan Ow Yong/Burung Indonesia Perburuan Perburuan murai batu di kawasan hutan Aceh masih cukup tinggi, apalagi setelah burung ini tidak lagi masuk dalam daftar dilindungi. “Perburuan marak salah satunya dikerenakan banyak kontes burung kicau yang diadakan dengan hadiah besar,” ujar Heri Tarmizi, Koordinator Kelompok Studi Lingkungan Hidup [KSLH] Aceh, pekan lalu. Dampaknya, populasi murai batu di alam liar semakin sulit ditemukan. “Jangankan kita yang hanya beberapa hari berada di dalam kawasan hutan, masyarakat setempat yang memang hidup di pinggir hutan juga sudah tidak pernah melihat burung ini seperti di kawasan hutan Beutong, Kabupaten Nagan Raya,” tambah Heri. Agus Nurza dari Aceh Birder menjelaskan, di Provinsi Aceh populasi murai batu juga tersebar di sejumlah pulau-pulau kecil di Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil dan di Kabupaten Simeulue. “Tapi karena perburuan tinggi, populasi murai batu di Pulau Banyak, Sabang, dan Simeulue sudah sedikit. Bahkan, di beberapa pulau murai batu sudah tidak ditemukan.” Agus mengatakan, murai batu di hutan KEL maupun Ulu Masen dengan murai batu di Pulau Banyak dan Pulau Simeulue, berbeda dari kicauan maupun bulu ekornya. “Murai batu di Pulau Banyak dan Simeulue merupakan itu endemik, hanya bisa ditemukan di sana. Diburu dan selanjutnya dijual, membuat jenis tersebut dijual keluar pulau, tempat hidupnya.” Tahun 2011, Pemerintah Aceh telah menetapkan murai batu bersama sembilan jenis burung lainnya dalam daftar yang tidak boleh diburu dan dibawa keluar Aceh. Hal itu berdasarkan Instruksi Gubernur Aceh Nomor 8 tahun 2011 tentang moratorium perburuan dan peredaran burung ke luar Provinsi Aceh. Aturan itu dikeluarkan karena semakin berkurangnya populasi 10 jenis burung di habitat alaminya. Jenis itu adalah murai batu, cucak rawa, beo, kutilang, kepudang kuduk-hitam, jalak kerbau, kacer, cica daun, bondol peking, dan jalak suren. Baca juga Anis-Bentet Sangihe, Burung Kritis yang Dikeluarkan dari Daftar Dilindungi Burung anis-bentet sangihe [Colluricincla sanghirensis] yang tidak dilindungi meski statusnya Kritis [CR]. Foto Hanom Bashari Sebagai informasi, awalnya, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, murai batu masuk daftar satwa dilindungi. Namun, Berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor tentang perubahan atas Permen LHK Nomor tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, murai batu dikeluarkan dari status dilindungi. Tercatat, ada lima jenis lima jenis burung yang dikeluarkan yaitu cucak rawa [Pycnonotus zeylanicus], jalak suren [Gracupica jalla], kucica hutan atau murai batu [Kittacincla malabarica], anis-bentet kecil [Colluricincla megarhyncha], dan anis-bentet sangihe [Coracornis sanghirensis]. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, murai batu tetap sebagai burung yang tidak dilindungi bersama empat jenis lain itu. Artikel yang diterbitkan oleh
LINTASSOLORAYANEWS.COM / KLATEN – Jangan heran bila seekor burung murai batu harganya bisa menyamai harga sebuah mobil Toyota Avanza. Dan hal itu adalah sebuah kenyataan. Seekor burung murai batu bernama “Civic” milik dari Desy Ning Darudi (35), warga dukuh Morangan desa Karanganom kecamatan Klaten Utara yang sempat ditawar oleh
– Ada berbagai ciri Murai Batu yang boleh dibeli dan tidak boleh dibeli. Mengapa burung tersebut tidak boleh dibeli? Alasannya simpel, yakni kalau dibeli bisa merugikan Anda sendiri. Beberapa burung Murai Batu tidak sempurna. Sebenarnya setiap burung memiliki kekurangan. Namun, kekurangan ini tertutupi kelebihan sehingga banyak orang terpikat dengan Murai Batu. Anda yang ingin membeli burung Murai Batu sebaiknya mulai belajar tentang burung tersebut. Paling tidak, Anda bisa mengetahui mana Murai Batu yang sehat dan yang sakit. Dengan begitu Anda dapat memutuskan mau beli Murai Batu atau tidak. Ciri Murai Batu 1. Jangan Beli Murai Batu Dewasa Tangkapan Hutan2. Hindari Murai Batu yang Tidak Makan Extra Fooding3. Kondisi Fisik Murai Batu Lemah4. Jangan Beli Murai Batu yang Belum Makan Voer5. Hindari Beli Murai Batu yang Tidak Berekor6. Jangan Beli Burung Cacat7. Hindari Beli Murai Batu yang Suka Cabut Bulu8. Jangan Beli Murai Batu yang Suka NabrakKesimpulanPencarian terkait 1. Jangan Beli Murai Batu Dewasa Tangkapan Hutan Anda dilarang membeli Murai Batu Dewasa hasil tangkapan hutan, terutama musim trotolan. Beli burung seperti itu sangat berisiko. Murai Batu dewasa kemungkinan mempunyai anakan di musim trotolan. Sehingga tingkat stres burung Murai Batu sangat tinggi. Burung jadi suka teringat anak dan indukannya. Kalau sudah begini burung mempunyai risiko mati cukup tinggi selama dalam dirawat. 2. Hindari Murai Batu yang Tidak Makan Extra Fooding Burung Murai Batu yang tidak mau makan pakan Extra Fooding EF sebaiknya tidak perlu dibeli. Sebab, ada kemungkinan burung tersebut dalam kondisi sakit. Kalau bukan karena itu, kemungkinan burung hasil tangkapan hutan memakai alat mata pancing. Biasanya kalau burung ditangkap dengan mata pancing, dia akan stres dalam waktu yang lama. Awalnya tubuhnya baik-baik saja, tapi lama kelamaan bisa mati juga. 3. Kondisi Fisik Murai Batu Lemah Kalau kondisi fisik Murai Batu terlihat lemah, sudah pasti jangan dibeli. Soalnya, burung seperti sangat rentan mati. Bahkan, saking lemahnya burung tidak kuat berdiri. Jika Anda menjumpai burung seperti ini sebaiknya jangan dibeli agar tidak menyesal. Lebih baik beli burung yang aktif gerak dan gacor. Ini penting karena tanda burung sehat terlihat dari keaktifan di dalam sangkar dan rajin berkicau. 4. Jangan Beli Murai Batu yang Belum Makan Voer Burung Murai Batu hutan yang belum mau makan voer akan berisiko cukup besar. Sebab, burung macam ini belum tentu mau memakan voer karena terbiasa hidup di alam dengan makan makanan hewan-hewan kecil atau serangga. Murai Batu ternak juga demikian, kalau belum makan voer jangan dibeli dulu. Biarkan sang peternak merawatnya sampai mau makan voer. Tujuannya agar Anda bisa menghemat waktu dan mudah dalam merawat Murai Batu sehari-hari. 5. Hindari Beli Murai Batu yang Tidak Berekor Murai Batu identik dengan ekor panjang. Anda berarti harus membeli Murai Batu yang memiliki ekor panjang. Jangan sampai Anda beli Murai yang tidak memiliki ekor. Sebab, bisa jadi saat tumbuh nanti, ekornya warna hitam semua. 6. Jangan Beli Burung Cacat Ada berbagai burung cacat yang dijual agak murah. Biasanya penjual tidak memberitahu. Kadang mereka baru mau memberi tahu tentang cacat fisik pada burung kalau ditanya atau didesak pembeli. Cacat fisik yang kurang diperhatikan pembeli adalah jumlah jari kaki dan kuku. Soalnya, pembeli sering fokus pada ekor, warna bulu, dan postur tubuh burung. Namun, mereka lupa bahwa jari kaki mempunyai peranan penting dalam mencengkeram tangkringan. 7. Hindari Beli Murai Batu yang Suka Cabut Bulu Kalau Anda melihat ada bulu botak di bagian tubuh burung, sebaiknya tidak dibeli dulu. Sebab, burung seperti ini sudah pasti memiliki kebiasaan buruk mencabuti bulu sendiri. Untuk mengetahui burung hobi cabut bulu atau tidak, mandikan saja burungnya. Air dapat merangsang bakteri dan jamur aktif sehingga tubuh burung menjadi gatal. Burung Murai Batu yang gatal akan suka mencabuti bulu dan merusak bulunya sendiri. 8. Jangan Beli Murai Batu yang Suka Nabrak Saat Anda melihat burung sering menabrak dinding sangkar atau tangkringan, kemungkinan burung tersebut buta. Oleh karena itu perhatikan tingkah lakunya sebelum membeli. Jangan sampai Anda membeli burung Murai Batu yang buta. Selain itu, burung yang tidak merespon orang di sekitar atau gerakan tangan, bisa jadi dia juga mengalami kebutaan atau katarak. Sehingga Anda harus lebih berhati-hati dalam membeli burung. Baca juga 7 Masalah yang Sering Muncul saat Ternak Burung Murai Batu 4 Efek Negatif Jemur Murai Batu Terlalu Lama 22 Masalah Murai Batu di Lomba dan Cara Mengatasinya 10 Cara Membuat Murai Batu Bakalan Cepat Makan Voer 36 Cara Membedakan Murai Batu Betina dan Jantan dari Ciri Fisik Kesimpulan Demikian ciri burung Murai Batu yang tidak boleh dibeli. Sebenarnya Anda bebas mau membeli burung apa saja. Namun, ciri-ciri tadi menunjukkan kekurangan Murai Batu. Sehingga kalau Anda membeli burung tersebut kemungkinan besar akan menyesal. Daripada menyesal setelah beli burung, lebih baik dipantau dengan saksama burungnya. Perhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki, kemudian karakter, tingkah laku, suara, dan gaya bertarung. Jika artikel bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram burungnyadotcom. Terima kasih. Pencarian terkaithttps//burungnya com/ciri-murai-batu-yang-tidak-boleh-dibeli/
Caramerawat murai batu anakan yang sedang mabung lepas trotol. Perlu diperhatikan : Jika perawatan mabung yang diberikan tidak tepat maka si burung murai batu ini setelah melewati masa mabung pertamanya pasti akan bermasalah dan bisa rusak setelah tumbuh bulu dewasanya nanti. Baca juga artikel terkait seputar burung murai batu :
Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya, kenapa ada burung yang tidak bisa terbang padahal punya sayap? Penyebab Burung yang tidak bisa terbang adalah burung yang karena berevolusi sehingga kehilangan kemampuan untuk terbang. Mau tau burung apa saja yang tidak bisa terbang? Berikut daftarnya Contoh Burung yang Tidak Bisa Terbang Contoh Burung yang Tidak Bisa Terbang1. Kalkun2. Burung Maleo3. Ayam4. Bebek5. Burung unta6. Penguin Gentoo7. Burung Emu8. Burung Rhea Darwin9. Guam Rail10. Burung Takahe11. Burung kormoran12. Burung Kiwi13. Penguin kaisar14. Kakapo15. Falkland steamer duck16. Ayam asli Tasmania Tasmanian native hen17. Burung Weka18. Burung Kasuari selatan19. Burung Kasuari utara20. Greater rhea 1. Kalkun Kalkun adalah hewan yang termasuk unggas, burung yang tidak bisa terbang ini biasa diternakkan mempunyai jawer yang unik. Di Amerika hewan ini biasanya dijadikan sajian utama pada perayaan hari Thanksgiving. 2. Burung Maleo Habitat burung maleo merupakan di dekat tepi laut berpasir panas, tetapi dia pula bisa hidup di kawasan pegunungan yang mempunyai sumber air panas ataupun keadaan geothermal tertentu. Secara natural, burung maleo dapat ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi, spesialnya burung yang tidak bisa terbang ini adalah endemik wilayah Sulawesi Tengah. 3. Ayam Ayam domestik yang biasa kita lihat adalah bangsa aves burung yang tidak bisa terbang. Mereka diternak untuk menghasilkan daging dan telur bagi manusia. 4. Bebek Seperti halnya ayam, bebek pun menghasilkan daging dan juga telur. Telurnya yang bisa diolah menjadi telur asin sangat diminati masyarakat karena dapat dijadikan lauk sebagai teman nasi. 5. Burung unta Burung terbesar di dunia yang juga burung pelari tercepat di dunia, mempunyai kecepatan berlari 43 mph 70 km / jam. Berasal dari Afrika, mereka kebanyakan ditemukan di daerah sabana dan Sahel. 6. Penguin Gentoo Menghuni Semenanjung Antartika, mereka dapat tetap berada di bawah air hingga tujuh menit untuk mencari ikan dan krill. Seekor gentoo dewasa bisa menyelam 450 kali dalam sehari untuk berburu. 7. Burung Emu Burung Endemik Australia, mereka dapat tumbuh hingga setinggi 6,2 kaki 1,9 m, menjadikannya burung hidup terbesar kedua setelah burung unta. Mereka adalah ikon budaya bagi Australia, yang ditampilkan pada lambang negara. 8. Burung Rhea Darwin Burung ini ditemukan di Altiplano dan Patagonia di Amerika Selatan. Jantan diketahui menjadi sangat agresif saat mereka mengerami telur, memaksa betina untuk meletakkan telur selanjutnya di dekat sarang, bukan di dalamnya. 9. Guam Rail Pernah mendiami wilayah Guam sebuah pulau di Amerika Serikat, burung ini punah di alam liar setelah invasi ular pohon coklat. Sekarang mereka dikurung di fasilitas penangkaran di Guam dan di 14 kebun binatang di Amerika dengan beberapa upaya dilakukan untuk memperkenalkan mereka kembali ke alam liar. 10. Burung Takahe Asli Selandia Baru, mereka diyakini telah punah tetapi ditemukan kembali pada tahun 1948 di Pegunungan Murchison yang terpencil. Burung-burung ini dikenal monogami, dengan beberapa pasangan tetap bersama bahkan sepanjang hidup mereka. 11. Burung kormoran Burung kormoran yang tidak bisa terbang berasal dari pantai sekitaran laut Kepulauan Galapagos. Kurangnya predator alami dan akses mudah ke makanan membuat mereka tidak perlu bepergian dan akhirnya tidak bisa terbang. 12. Burung Kiwi Juga disebut tokoeka, mereka berasal dari Pulau Selatan dan Pulau Stewart di Selandia Baru. Mereka bisa menyanyi duet dengan pasangannya, menyelaraskan suara lengkingan “kee” yang dibuat oleh jantan dengan suara “kurr” yang serak dari betina. 13. Penguin kaisar Penguin terbesar, tertinggi dan terberat, mereka dapat ditemukan di Antartika. Mereka dapat bertahan di bawah air hingga 18 menit, menyelam hingga kedalaman kaki 535 m untuk berburu ikan, krill hingga cumi-cumi. 14. Kakapo Kakapo ini juga disebut owl parrot, seluruh populasi burung beo nokturnal yang hidup di darat ini dipindahkan ke tiga pulau di Selandia Baru, Pulau Codfish, Pulau Maud dan Kepulauan Little Barrier – untuk menyelamatkan mereka dari predator. Mereka memiliki kaki yang kuat, pendaki yang hebat, dan dapat berjalan bermil-mil. 15. Falkland steamer duck Dikenal agresif, mereka ditemukan di sepanjang pantai Pulau Atlantik Selatan. Burung-burung ini mendapatkan namanya dengan berlari melintasi air dan mengepakkan sayapnya untuk menciptakan awan semprotan yang besar – seperti haluan kapal yang membajak air laut. 16. Ayam asli Tasmania Tasmanian native hen Burung yang tidak bisa terbang ini hanya ditemukan di negara pulau Australia, mereka menggunakan sayap untuk menyeimbangkan diri saat berlari dengan kecepatan hingga 31 mph 50 km / jam. 17. Burung Weka Endemik Selandia Baru, burung omnivora ini sangat penasaran dan memakan segalanya mulai dari cacing dan serangga hingga beri dan biji-bijian. 18. Burung Kasuari selatan Burung kasuari ditemukan di hutan hujan di timur laut Australia, Indonesia, dan New Guinea, burung terbesar ketiga di planet ini dapat menyerang manusia dan anjing jika diprovokasi. 19. Burung Kasuari utara Mudah diidentifikasi dari leher emasnya, mereka ditemukan di New Guinea utara. Agak pemalu, mereka memiliki cakar seperti belati dan diketahui dapat membunuh manusia jika terancam. 20. Greater rhea Burung Amerika Selatan terbesar, ditemukan di Argentina, Brasil, Bolivia, Paraguay, dan Uruguay. Biasanya diam, mereka membuat suara menggelegar rendah selama musim kawin. Demikian contoh jenis burung yang tidak dapat terbang di dunia. Semoga memberi wawasan dan manfaat.Saatmemilih Murai Batu pilihlah burung kelamin jantan. Burung Murai Batu jantan mempunyai suara berfariasi. Ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan Ada beberapa jenis burung yang tidak boleh dekat dengan Murai Batu, entah itu dalam jangka waktu yang dekat maupun tersebut terjadi karena Murai Batu adalah burung kicauan terbaik, sehingga bisa jadi kalau dekat-dekat dengan beberapa burung tertentu Malah akan memperburuk kicauannya juga, sehingga burung Murai tidak akan memenangkan kontes Burung yang Tidak Boleh Dekat dengan Murai Batu1. Burung Derkuku2. Burung But3. Elang4. Kutilang5. Trucukan6. Burung kedasih7. Burung PerkututPenutupBerikut ini ada 7 jenis burung yang tidak boleh dekat dengan Murai Batu. Tidak usah berlama-lama lagi, yuk simak ulasannya sampai akhir Burung DerkukuBurung yang satu ini memang jarang dipelihara, namun dia biasa hidup bebas di sekitar pemukiman saja ketika di alam liar dia akan selalu berbunyi, makanya banyak pemilik burung isian yang benci dengan burung Burung ButSalah satu jenis burung yang tidak boleh dekat dengan Murai Batu ialah burung bisa dibilang suara burung ini bagus, tapi jika untuk memaster murai rasanya kurang burung murai yang memiliki isian bubut atau but akan jelek ketika di bawa ke ElangElang termasuk burung yang sangat ditakuti murai batu, nah bagi sobat yang memelihara burung elang sebaiknya tidak di jangan pula sampai suara elang terdengar oleh murai batu karena bisa mengganggu kualitas suara KutilangAdapun jenis burung yang tidak boleh dekat dengan Murai Batu yang lainnya adalah burung sedikit dari penggemar burung murai yang memelihara jenis burung lain, misalnya saja burung kutilang sangat mudah dipelihara dan cukup apabila murai ingin diikutkan lomba maka sebaiknya jangan diberikan isian burung TrucukanTidak jauh berbeda dengan kutilang, trucukan merupakan spesies burung yang hampir mirip dengan burung ini begitu monoton dan tidak bervariasi, makanya jangan didekatkan saat memaster murai batu kesayangan Burung kedasihPada setiap daerah burung ini memiliki banyak nama, mulai dari burung titi, kedasih, satu ini menjadi salah satu burung liar yang rajin menghindari karakter murai batu mempunyai suara kedasih maka jangan Burung PerkututBurung yang satu ini adalah peliharaan rumah untuk dinikmati tetapi apabila saat melatih gacor burung murai, sebaiknya dijauhkan karena dia sangat sampai variasi isian suara murai terisi oleh burung perkutut maupun 7 jenis burung yang tidak boleh dekat dengan Murai Batu, bisa jadi burung-burung di atas malah menggangu kemampuan ikuti terus untuk memperoleh informasi seputar hewan peliharaan dan yang lupa juga untuk share artikel ini kepada teman, keluarga, dan kerabat dekat, agar penulis lebih giat lagi memberikan informasi yang menarik. Jika butuh vitamin burung rekomendasi kami silahkan pakai saja Maxiplus. CaraMembedakan Murai Batu Medan dan Lampung bagi pemula maupun yunior cukup mudah asal mengetahui ilmunya, Tips trik Perbedaan antara murai batu medan dengan jenis lampung secara garis besar atau umum bisa anda lihat di bawah ini. Ciri-ciri murai batu medan adalah : 1. Postur tubuh lebih besar 2. Intonasi suara lebih jelas 3. Variasi kicauan lebih – Berbicara soal burung yang ditakuti Murai Batu, sebenarnya jawabannya cukup banyak dan tetapi, ada beberapa burung yang memang tidak boleh dekat dengan Murai burung-burung apa sajakah itu? Penasaran bukan, yuk simak pembahasan lengkapnya di artikel berikut Saja Burung yang Ditakuti Murai Batu?1. Elang2. Trucukan3. Burung Gereja4. Serindit5. KutilangPenutupKurang lebih ada 5 burung yang ditakuti Murai Batu dan memang tidak boleh terlalu dekat. Tidak usah berlama-lama lagi, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ElangElang termasuk burung yang ditakuti Murai Batu, nah bagi sobat yang memelihara burung elang sebaiknya tidak di jangan pula sampai suara elang terdengar oleh murai batu karena bisa mengganggu kualitas suara TrucukanTidak jauh berbeda dengan kutilang, trucukan merupakan spesies burung yang hampir mirip dengan burung ini begitu monoton dan tidak bervariasi, makanya jangan didekatkan saat memaster murai batu kesayangan Burung GerejaBurung yang satu ini memang jarang dipelihara, namun dia biasa hidup bebas di sekitar pemukiman saja ketika di alam liar dia akan selalu berbunyi, makanya banyak pemilik burung isian yang benci dengan burung SerinditSelain burung gereja, hewan yang sebaiknya di jauhkan dari murai batu ialah burung bisa dibilang suara burung ini bagus, tapi jika untuk memaster murai rasanya kurang burung murai yang memiliki isian serendit akan jelek ketika di bawa ke KutilangTidak sedikit dari penggemar burung murai yang memelihara jenis burung lain, misalnya saja burung kutilang sangat mudah dipelihara dan cukup apabila murai ingin diikutkan lomba maka sebaiknya jangan diberikan isian burung 5 burung yang ditakuti Murai Batu dan memang tidak boleh terlalu dekat dengan kandang. Jadi jangan coba-coba untuk mendekatkannya ikuti terus untuk memperoleh informasi seputar hewan peliharaan dan yang lupa juga untuk share artikel ini kepada teman, keluarga, dan kerabat dekat, agar penulis lebih giat lagi memberikan informasi yang menarik. BurungKacer, pleci, Murai Batu Medan, ciblek adalah beberapa jenis burung kicau yang doyan UH. Ulat hongkong bisa jadi adalah lahan pekerjaan sampingan bagi sebagian orang. Dan pada kesempatan ini kami akan berbagi tips mengenai cara beternak ulat hongkong untuk burung kicau. Mungkin saja anda berminat beternak UH. burung-yang-tidak-boleh-dekat-dengan-murai-batu .