Selainitu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain. 9. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan : Dengan kemudahan ini, membuat kita tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan karena dapat di lakukan lewat internet. B. Dampak Negatif jejaring sosial 1.

Hampir semua aktivitas bergantung pada internet, terlebih sejak pandemi. Mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, politik, sosial hingga budaya, semua kegiatan didukung oleh internet. Dampak positif internet dirasakan oleh berbagai pihak dengan lebih cepat dan mudahnya penyelesaian pekerjaan. Namun, tak sedikit pula dampak negatif yang timbul. Untuk itu kamu harus tahu apa saja dampak positif dan negatif internet. Lantas, apa sajakah dampak positif dan negatif internet yang dialami saat ini? Hal-hal apa yang bisa dipetik dan dipelajari? Simak pembahasannya berikut ini. Dampak Positif Internet di Berbagai Aspek Keberadaan internet dapat memudahkan aktivitas sehari-hari, asal kamu dapat menggunakannya secara bijak. Berikut ini adalah beberapa dampak positif internet yang bisa kamu rasakan dari internet Memudahkan Komunikasi Salah satu dampak positif internet yang bisa langsung dirasakan yakni kemudahan berkomunikasi. Sejak aplikasi perpesanan, WhatsApp, dirilis pada 2009, berbagai lapisan masyarakat mulai terbiasa memanfaatkan internet untuk mengirim pesan. Tak berselang lama, muncul aplikasi perpesanan lain untuk bersaing dengan WhatsApp, seperti Line, Kakao Talk, WeChat, dan sebagainya. Belum selesai di situ, platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram turut membuat fitur pesan pribadi. Memudahkan Pencarian Informasi Dampak positif internet selanjutnya yang bisa kamu rasakan adalah kemudahan akses terhadap berbagai informasi yang bisa didapat pula secara real time. Selain berita dari portal online, kamu juga bisa mendapatkan berbagai informasi dari media sosial. Alhasil, seorang ilmuwan, Marshall McLuhan, mencetuskan istilah “global village” sebagai representasi kemudahan pertukaran informasi di seluruh dunia. Di sisi lain, para pelajar juga mendapat cipratan’ dari dampak positif internet, seperti kemudahan mendapatkan referensi karya ilmiah, jurnal online, bahkan mencari buku yang sulit ditemui di perpustakaan. Jika tak mendapatkan soft copy di internet, mereka dapat melakukan pembelian buku fisik melalui toko online atau e-commerce. Baca Juga Cara Membuat Daftar Pustaka Memudahkan Transaksi Bisnis Kehadiran internet membuat transaksi dan proses belanja semakin mudah karena dapat dilakukan melalui internet. Ini merupakan salah satu dampak positif internet di sektor finansial. Selain proses pembelian, proses pembayaran pun dapat dilakukan melalui aplikasi dan situs perbankan atau uang digital alias e-wallet. Kemudahan ini juga dirasakan oleh penjual produk online, karena mereka tidak diwajibkan untuk memiliki toko fisik untuk menjual produk. Tak hanya dari segi penjual dan pembeli, dampak positif keberadaan internet juga dirasakan oleh penyedia jasa antar barang. Selain memanfaatkan jasa logistik, kini tak sedikit pelaku bisnis online yang mengandalkan jasa antar dari layanan ojek online. Baca Juga Cara Membuat Website Toko Online buat Kamu yang Masih Pemula Sarana untuk Belajar Sesuai penjelasan di poin sebelumnya, internet dapat digunakan untuk mencari buku atau referensi belajar bagi siswa. Namun, dampak positif internet tak hanya berhenti di situ. Melalui berbagai platform seperti artikel blog, media sosial, atau platform berbagi video, YouTube, kini semua orang bisa belajar dari internet. Bahkan sejak pandemi, internet menjadi sarana utama dalam mendukung kegiatan belajar mengajar secara formal. Selain itu, tak sedikit pula yang memanfaatkan internet untuk belajar dari web seminar alias webinar. Jika kamu adalah salah satu orang yang tertarik untuk memanfaatkan dampak positif internet dengan belajar melalui webinar, kamu bisa menonton webinar persembahan dari Dewaweb, yaitu Dewatalks. Selain itu, kamu juga bisa mempelajari berbagai hal terkait digital marketing dari YouTube Dewaweb. Simak salah satu tayangan bermanfaat dari webinar Dewatalks berikut ini [su_youtube url=” title=”Belajar di Internet dengan Dewatalks, Pengenalan Google Search Console untuk Pemula”] Media untuk Berkarya Memamerkan hasil karya kini tak lagi menggunakan cara yang sulit. Inilah salah satu dampak positif lain dari internet, kamu bisa menggunakan berbagai platform untuk menampilkan hasil karyamu. Jika suka menulis, kamu bisa menulis di blog, jika suka berbicara di depan umum, kamu bisa membuat konten dan mengunggahnya ke YouTube, dan jika kamu suka bereksperimen, buatlah website yang unik. Baca Juga Jenis dan Cara Mudah Membuat Blog yang Baik dan Mudah Selain dampak positif, ada pula berbagai dampak negatif internet bagi para penggunanya. Ironisnya, dampak negatif di internet timbul akibat para pengguna yang tidak bijak ketika menggunakan internet. Apa sajakah dampak negatif internet yang membayangi para penggunanya? Penyebaran hoax Dampak negatif internet salah satunya adalah penyebaran hoax. Manusia seringkali mudah tergoda dengan informasi yang mencengangkan. Tanpa memastikan kebenarannya terlebih dulu, pengguna internet sering membagikan informasi kepada orang di sekitarnya. Namun, hal ini akan menjadi masalah ketika informasi yang dibagikan ternyata tidak benar alias hoax. Tak sedikit orang yang tanpa berpikir panjang ingin segera memberitahu orang lain mengenai suatu informasi. Tanpa ada penyaringan informasi yang mencukupi, akhirnya informasi yang tidak benar pun dapat tersebar dengan lebih mudah. Oleh karena itu, kamu harus dapat memastikan apakah sebuah informasi sudah berdasarkan fakta atau tidak. Selain itu, aplikasi perpesanan WhatsApp juga sudah membatasi penyebaran pesan hanya ke lima kontak sekaligus. Namun itu semua kembali lagi pada seberapa bijaksana kamu dapat mengenali hoaks. Jadi, pastikan kembali kebenaran suatu informasi yang kamu dapat sebelum membagikannya ke temanmu, ya! Baca Juga Cara Aman dan Bijak Berinternet Untuk Kamu dan Keluarga Penipuan dan aksi kejahatan Penipuan dan berbagai aksi kejahatan juga merupakan dampak negatif internet. Kemudahan transaksi online juga diiringi dengan dampak negatif seperti penipuan dan aksi kejahatan yang dilakukan orang untuk mendapat keuntungan sendiri. Salah satu kejahatan yang sering terjadi adalah phising, yaitu sebuah website tiruan dengan tampilan website asli yang meminta username dan password milikmu untuk disalahgunakan, biasanya adalah website perbankan. Baca Juga Bagaimana Cara Mencegah Serangan Kejahatan Cyber Cyberbullying Salah satu dampak negatif internet yakni munculnya cyberbullying. Kehidupan sosial manusia masih belum terlepas dari perundungan bullying. Lalu, setelah komunikasi lebih sering terjadi melalui internet, kegiatan bullying pun akhirnya merambah’ internet. Menurut penelitian Comparitech di tahun 2018, 59% anak remaja mengaku bahwa mereka masih mengalami cyberbullying. Hal ini masih menjadi salah satu dampak negatif internet yang cukup memprihatinkan. Kecanduan Manusia saat ini menggunakan internet untuk berbagai keperluan sehari-hari, seperti untuk berkomunikasi, membaca berita, mencari hiburan, melakukan pembayaran tagihan hingga memesan makanan. Namun, tak sedikit yang akhirnya ketagihan hingga menimbulkan depresi, seperti yang dikutip dari website seputar kesehatan, WebMD. Oleh karena itu, beberapa media sosial mulai menambahkan fitur pembatasan durasi penggunaannya per hari, seperti yang dilakukan oleh Facebook, Instagram, dan YouTube. Bahkan, saat ini produk gawai Apple sudah dibekali penghitung waktu layar screen time pada iPhone dengan iOS 12 ke atas, iPadOS mulai dan MacOS Catalina. Tapi, kamu pun harus tetap bisa mengendalikan diri sendiri, ya. Peretasan Selain pencurian data dan penipuan, kemudahan yang ditawarkan internet juga dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan peretasan yang menjadi dampak negatif internet. Entah untuk mencuri data, iseng, atau sebagai salah satu tindakan protes terhadap pemerintah, banyak orang yang memanfaatkan internet untuk melakukan peretasan, terutama website. Tapi tenang, jika kamu menggunakan website, kemungkinan ini dapat berkurang kalau kamu memanfaatkan hosting murah berkualitas dari Dewaweb. Sebab, keamanan data di Dewaweb sudah dilengkapi dengan Imunify360 yang dapat mendeteksi virus dan malware di website. Selain itu, datamu di-back up secara otomatis menggunakan JetBackup sehingga ketika ada kesalahan di website, datamu tetap aman. Baca Juga 5 Cara Penting Melindungi Website dari Serangan Hacker Sudah Tahu Dampak Positif dan Negatif Internet? Itu dia beberapa dampak positif dan negatif internet yang perlu kamu tahu. Segala sesuatu di dunia memiliki sisi baik dan buruk, positif dan negatif, terlebih jika hal tersebut berkaitan erat dengan kebutuhan manusia. Seperti halnya internet yang kini sudah menjadi kebutuhan pokok ketimbang hiburan semata. Meski dapat menikmati segala kemudahan yang ditawarkan, tapi kamu harus tetap berhati-hati ketika bertukar informasi. Demikian artikel tentang dampak positif dan negatif internet ini, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah ini jika ada pertanyaan. Tapi, jika kamu ingin belajar hal lain terkait digital marketing, SEO, teknologi, dan bisnis, kamu bisa mengunjungi blog Dewaweb. Semoga informasi ini bermanfaat, salam sukses online!

merekatidak pernah berfikir dampak yang akan datang, yang nantinya akan timbul akibat mengkonsumsi air yang dikhawatirkan telah terkontaminasi oleh limbah yang ada. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh limbah peternakan sapi terhadap kualitas air tanah di Desa Singosari Kecamatan
Dampak dari teknologi IoT – Internet of Things IoT saat ini telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Di negara Indonesia sendiri, perkembangan teknologi IoT juga semakin signifikan. Namun, tidak semua dampak dari teknologi IoT memiliki sifat yang sama. Beberapa diantaranya memiliki manfaat positif, sementara yang lainnya bisa menimbulkan efek negatif yang perlu kita ketahui. Apa Itu Internet of Things Teknologi Internet of Things IoT mengacu pada jaringan perangkat fisik yang terhubung secara nirkabel dan dapat saling berkomunikasi. Perangkat IoT meliputi berbagai jenis contohnya seperti perabotan rumah tangga pintar, kendaraan, peralatan industri, dan banyak lagi lainnya. Semua alat pintar tersebut bisa kita kendalikan serta kita pantau melalui smartphone, komputer atau laptop yang terhubung dengan jaringan internet. Dampak Positif dari IoT IoT telah memberikan manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya konektivitas yang tersebar luas, perangkat IoT membantu meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan produktivitas kita. Berikut dampak dari teknologi iot dalam sudut pandang positif. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Teknologi IoT telah membantu meningkatkan efisiensi serta produktivitas dalam berbagai bidang kehidupan. Di sektor industri, perangkat IoT bisa mengoptimalkan rantai pemasukan pengeluaran, memantau inventaris, dan meningkatkan efisiensi produksi suatu produk. Baca Juga Perkembangan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan Terbaru Fungsi Kontrol Firewall Pada Jaringan Komputer Di rumah, gadget pintar yang terhubung bisa membantu kita untuk mengatur pencahayaan, suhu, dan keamanan rumah dengan lebih efisien. Kemudahan dalam Pengendalian dan Monitoring Manfaat positif berikutnya adalah kemampuannya untuk mengendalikan dan memantau perangkat dari jarak jauh. Sebagai contoh, kalian bisa mengatur suhu di rumah sebelum kalian tiba di sana, atau memantau keamanan rumah ketika sedang bepergian. Ini memberikan kenyamanan dan keamanan dengan adanya teknologi IoT. Peningkatan Kualitas Hidup Internet of Things telah meningkatkan kualitas hidup kita dengan memberikan solusi yang lebih cerdas dan terhubung dengan berbagai aspek kehidupan. Misalnya, alat kesehatan pintar bisa membantu pemantauan kesehatan secara real-time. Dalam kondisi ini ibarat kita sebagai pasien dengan dokter. Sistem transportasi cerdas juga dapat mengoptimalkan mobilitas dan mengurangi tingkat kemacetan yang ada. Pengembangan Industri IoT merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan Industri Dengan adanya konektivitas yang luas antara mesin, perangkat, dan sistem, industri dapat mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya, dan menciptakan inovasi baru. Pabrik yang terhubung secara IoT dapat memantau dan mengontrol proses produksi dengan lebih efisien, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi kesalahan. Baca Juga Aplikasi Nota Excel Terbaik untuk Meningkatkan Penjualan Rekomendasi Aplikasi Penyimpanan Selain Google Drive Sebagai pengguna tentu kita merasakan berbagai manfaat dengan adanya Internet of Things yang terus berkembang hingga saat ini. Namu kita juga perlu mengetahui dampak negatif dari IoT. Berikut dampak dari teknologi IoT dari sisi kacamata negatif. Keamanan dan Privasi Dampak negatif pertama yang perlu diperhatikan dari Internet of Things yaitu masalah keamanan dan privasi. Dengan begitu banyak alat yang terhubung, kebocoran data atau serangan siber dapat mengancam keamanan informasi pribadi kita. Perangkat yang tidak terproteksi dengan baik tentu bisa menjadi celah bagi penyerang untuk mengakses jaringan atau mengendalikan alat yang kita miliki. Ketergantungan yang Berlebihan Ketergantungan yang berlebihan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari apabila terjadi kegagalan sistem maupun masalah teknis. Selain itu, ketergantungan yang berlebihan juga bisa mengganggu interaksi sosial kita dengan lingkungan sekitar. Otomatisasi yang Berkelanjutan Internet of Things tentu berjalan secara otomatis dan berkelanjutan. Beberapa pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia pun bisa digantikan oleh mesin atau alat yang terhubung IoT. Hal ini bisa mengakibatkan pengangguran dalam beberapa sektor pekerjaan. Namun tak bisa dipungkiri apabila IoT juga menciptakan peluang pekerjaan baru pada sektor pengembangan, pemeliharaan, dan analisis data atau jaringan IoT. Penutup Kemajuan teknologi tentu sangat penting guna meningkatkan drajat kehidupan manusia. Dan Internet of Things menjadi salah satu produk nyata dari perkembangan teknologi tersebut. Semoga sedikit informasi ini dapat memberikan wawasan kepada teman-teman terkait dampak dari teknologi IoT. Terima kasih untuk kalian yang sudah berkunjung. TheInternet of Things Konsep teknologi IoT pada dasarnya adalah menghubungkan perangkat apa pun dengan sakelar on dan off ke Internet. Internet of Things (IoT) sebagai keinginan bahwa semua perangkat melakukan komunikasi satu sama lain dalam jaringan, memadukan dunia virtual dengan dunia nyata (Zhou, Liu, & Zhou, 2016).
Teknologi informasi berkembang dengan cepat seiring berjalannya waktu, hal ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari kegiatan di rumah, perkantoran, pasar, terminal, bandara, pelabuhan, pusat-pusat keramaian dan sebagainya, tidak terlepas dari teknologi informasi. Melalui inovasi, transformasi dan kecanggihan teknologi informasi dapat memberikan dampak positif dan kemudahan bagi kehidupan manusia. Era industri telah membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia, ditandai dengan terus meningkatnya interaksi dan konektivitas antara manusia, mesin dan sumber daya lainnya melalui teknologi informasi dan komunikasi Hartarto, 2018. Era industri merupakan era transformasi digital dengan otomatisasi cerdas Hendarsyah, 2019. Di era ini dapat menjawab tantangan kehidupan manusia sebelumnya dengan memanfaatkan teknologi cerdas dan internet, sehingga mempermudah kehidupan manusia. Salah satu teknologi cerdas yang dimanfaatkan pada era industri adalah Internet of Things IoT. Pemanfaatan IoT berkembang salah satunya disebabkan oleh pertumbuhan jumlah pengguna Internet di dunia. Berdasarkan data statistik internet dunia, Pengguna internet di dunia sudah mencapai pengguna per Maret 2021 atau 65,6% dari populasi penduduk dunia IWS, 2021. Asia menempati urutan pertama pengguna internet terbanyak dunia berdasarkan regional, yaitu sebanyak 53,4% pengguna per Maret 2021 dan mengalami kenaikan pada Juni 2021 yaitu sebesar pengguna IWS, 2021. Sedangkan lima besar pengguna internet terbanyak di Asia adalah China sebanyak pengguna, India pengguna, Indonesia pengguna, Jepang pengguna dan Pakistan pengguna IWS, 2021. Pertumbuhan tersebut menandakan bahwa internet sudah menjadi bagian dan kebutuhan bagi manusia. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free BAB II IMPLEMENTASI INTERNET OF THINGS DALAM E-COMMERCEDecky Hendarsyah A. Pendahuluan Teknologi informasi berkembang dengan cepat seiring berjalannya waktu, hal ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari kegiatan di rumah, perkantoran, pasar, terminal, bandara, pelabuhan, pusat-pusat keramaian dan sebagainya, tidak terlepas dari teknologi informasi. Melalui inovasi, transformasi dan kecanggihan teknologi informasi dapat memberikan dampak positif dan kemudahan bagi kehidupan manusia. Era industri telah membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia, ditandai dengan terus meningkatnya interaksi dan konektivitas antara manusia, mesin dan sumber daya lainnya melalui teknologi informasi dan komunikasi Hartarto, 2018. Era industri merupakan era transformasi digital dengan otomatisasi cerdas Hendarsyah, 2019. Di era ini dapat menjawab tantangan kehidupan manusia sebelumnya dengan memanfaatkan teknologi cerdas dan internet, sehingga mempermudah kehidupan manusia. Salah satu teknologi cerdas yang dimanfaatkan pada era industri adalah Internet of Things IoT. Pemanfaatan IoT berkembang salah satunya disebabkan oleh pertumbuhan jumlah pengguna Internet di dunia. Berdasarkan data statistik internet dunia, Pengguna internet di dunia sudah mencapai pengguna per Maret 2021 atau 65,6% dari populasi penduduk dunia IWS, 2021. Asia menempati urutan pertama pengguna internet terbanyak dunia berdasarkan regional, yaitu sebanyak 53,4% pengguna per Maret 2021 dan mengalami kenaikan pada Juni 2021 yaitu sebesar pengguna IWS, 2021. Sedangkan lima besar pengguna internet terbanyak di Asia adalah China sebanyak pengguna, India pengguna, Indonesia pengguna, Jepang pengguna dan Pakistan pengguna IWS, 2021. Pertumbuhan tersebut menandakan bahwa internet sudah menjadi bagian dan kebutuhan bagi manusia. Di sisi lain, era industri juga telah membawa bidang bisnis dan perdagangan mengalami transformasi yang signifikan. Transformasi dalam bidang bisnis dan perdagangan ini berupa pergeseran pola transaksi yang awalnya dari transaksi tradisional menjadi elektronik atau online. Kegiatan bisnis dan perdagangan secara elektronik atau online dikenal juga dengan istilah e-commerce. Berdasarkan data dari statista bahwa e-commerce mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun dan diprediksi akan terus naik sampai tahun 2024 Statista, 2021. Hal ini menandakan bahwa dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di dunia berbanding lurus dengan pertumbuhan e-commerce. Pertumbuhan e-commerce ini sebenarnya tidak terlepas dari peran teknologi informasi, salah satunya penggunaan teknologi IoT, oleh sebab itu perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai implementasi IoT dalam e-commerce. of Things IoT Internet of Things IoT, sering juga disebut dengan Internet of Everything Yao, Yen, & Yip, 2015. IoT mulai diperkenalkan pada tahun 1999 oleh Kevin Ashton, secara resmi diusulkan pada tahun 2005 dan mulai populer pada tahun 2010-an, serta dalam beberapa tahun terakhir telah menarik perhatian para akademisi dan praktisi Ju & Li, 2011; Yao et al., 2015. IoT merupakan konsep komputasi dimana objek fisik terhubung ke jaringan internet dan dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri ke perangkat lain Singh & Singh, 2015. Identifikasi dilakukan melalui integrasi teknologi penginderaan, teknologi transmisi, teknologi komunikasi, teknologi komputer, teknologi komputasi awan, keamanan informasi dan teknologi informasi modern lainnya Peng & Huang, 2014; Sohaib, Lu, & Hussain, 2017. Identifikasi cerdas dilakukan dalam menentukan lokasi, pelacakan, pemantauan, dan pengelolaan objek dan menghubungkan apa pun dengan internet dalam bertukar informasi sehingga menghasilkan keputusan secara otomatis Guo, Han, Cao, & Shen, 2017; Ju & Li, 2011; Peng & Huang, 2014. Ekosistem IoT terdiri dari teknologi internet, komunikasi mesin ke mesin, perangkat pintar, smartphone, robot, tablet, drone, jaringan sensor dan lain-lain Kumar & Koti, 2021; Singh & Singh, 2015. IoT mengindentifikasi objek menggunakan radio frequency identification RFID, quick response code QR-Code, sensor infrared, teknologi wireless, global positioning system GPS, perangkat pemindaian laser dan peralatan penginderaan informasi lainnya dalam berkomunikasi melalui jaringan Intranet, Extranet dan Internet Guo et al., 2017; Shang, Zhang, & Chen, 2012; Singh & Singh, 2015; Yu & Zhang, 2017. RFID merupakan suatu metode identifikasi dengan menggunakan sarana transponder untuk mengambil dan menyimpan data dari jarak jauh Isyanto, Ibrahim, & Meilisha, 2020. RFID berbentuk chip kecil dan memiliki antena, mentransmisikan identitas data dalam bentuk nomor unik dari objek menggunakan gelombang frekuensi radio Isyanto, Solikhin, & Ibrahim, 2019. QR-Code merupakan kode batang 2 dimensi yang ditemukan oleh perusahaan Jepang Denso Wave pada tahun 1994 Jeon, 2015. QR-Code singkatan dari Quick Response Code yang memiliki fitur paling menonjol yaitu tingkat pengenalan objek yang cepat dan penyimpanan informasi secara massal Jeon, 2015. QR-Code mampu menyimpan dan menyandikan berbagai konten seperti teks, URL, pesan otomatis, gambar, audio, video dan informasi komunikasi Yunus, Yen, Khair, & Yusof, 2020. QR-Code dapat menyimpan hingga angka numeric, karakter alphanumeric, dan kode biner serta karakter kanji hingga karakter Jeon, 2015. Infrared merupakan komponen elektronik yang dapat mengidentifikasi objek tertentu dengan menangkap atau memancarkan radiasi infra merah dengan jarak efektif sejauh 3 sampai 80 cm Kurniawan & Surahman, 2021. Teknologi wireless merupakan teknologi jaringan tanpa media kabel dan menggunakan gelombang radio, berkerja pada frekuensi 2,4 GHz b/g/n/ac atau 5 GHz a/n/ac Rusdan & Sabar, 2020. Sedangkan teknologi seluler 3G, 4G, dan 5G juga termasuk teknologi wireless dengan frekuensi mulai dari 700 MHz sampai dengan 40 GHz Hendarsyah, 2019; Hsieh, 2020; Xia & Liu, 2021. GPS merupakan suatu sistem untuk menentukan posisi objek di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. Satelit mengirimkan sinyal gelombang mikro ke permukaan bumi, kemudian diterima oleh alat penerima untuk menentukan posisi, kecepatan, arah dan waktu Isyanto et al., 2020. Pemindai laser merupakan perangkat keras yang digunakan untuk memindai data dengan menggunakan cahaya dan teknologi canggih yang direkam dalam bentuk digital, kemudian dapat menghasilkan cahaya berintensitas tinggi, bersifat koheren dan monokromatis Pasaribu, Idawati, & Simanjuntak, 2020. IoT memiliki karakteristik dalam operasionalnya yang terdiri dari Singh & Singh, 2015 1. Saling terhubung interconnected, ini akan memfasilitasi hubungan antara suatu objek dengan suatu perangkat dan suatu perangkat dengan perangkat lainnya, sehingga saling terhubung satu sama lain dalam IoT. 2. Penginderaan cerdas smart sensing, perangkat yang terhubung dengan IoT akan memiliki kemampuan penginderaan cerdas. Misalnya, penggunaan sensor gerak untuk menyalakan atau mematikan lampu. Teknologi penginderaan membantu menciptakan koneksifitas yang mencerminkan hubungan antara dunia fisik, orang dan objek. 3. Kecerdasan intelligence, perangkat yang terhubung dengan IoT dapat memiliki kecerdasan. Misalnya, nest learning thermostats terdiri dari wifi enabled, sensor-driven yang dilengkapi dengan kemampuan belajar sendiri. Selanjutnya misfit shine merupakan sensor kesehatan yang mampu melakukan pemantauan ketika objek sedang tidur. Misfit shine dapat mendistribusikan data dan hasil komputasi melalui smartphone dan cloud. 4. Hemat energi save energy, perangkat IoT memiliki pendeteksi gerak yang dapat menyalakan lampu saat mendeteksi gerakan, sehingga dapat menghemat banyak energi dan pemanfaatan daya seefisien mungkin. 5. Expressing, perangkat yang terhubung dengan IoT memiliki kemampuan unik untuk memberi tahu keadaan terkini terhadap perangkat lain yang terhubung di sekitarnya, sehingga dapat memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara manusia dan mesin. 6. Safety, perangkat yang terhubung dengan IoT dapat membantu memastikan keselamatan kehidupan manusia. E-Commerce merupakan pemanfaatan teknologi internet, web dan aplikasi untuk transaksi bisnis membeli, menjual, mengangkut berupa barang, jasa dan data antara perusahaan dan individu secara digital Laudon & Traver, 2014, p. 10; Turban, King, Lee, Liang, & Turban, 2015, p. 7. E-Commerce terdiri dari beberapa tipe transaksi yaitu Business-to-Business B2B, Business-to-Consumer B2C, Business-to-Business-to-Consumer B2B2C, Consumer-to-Business C2B, Intrabusiness EC, Business-to-Employees B2E, Consumer-to-Consumer C2C, Collaborative Commerce C2B2C, E-Government, Social E-Commerce, Mobile E-Commerce dan Local E-Commerce Laudon & Traver, 2014, p. 9; Turban et al., 2015, pp. 10–11. Penjelasan tipe transaksi e-commerce adalah sebagai berikut 1. Business-to-Business B2B, merupakan transaksi yang dilakukan antara perusahan dengan perusahaan lain, contoh perusahaan X melakukan transaksi pemesanan bahan baku ke perusahaan Y. 2. Business-to-Consumer B2C, merupakan transaksi yang dilakukan antara perusahaan dengan konsumen, contoh perusahaan X melakukan transaksi penjualan kepada konsumen. 3. Business-to-Business-to-Consumer B2B2C, merupakan transaksi yang dilakukan suatu perusahaan dengan konsumen melalui perantara perusahaan lain, contoh perusahaan X melakukan transaksi penjualan barang milik perusahaan Y kepada konsumen. 4. Consumer-to-Business C2B, merupakan transaksi yang dilakukan konsumen dengan perusahaan, contoh konsumen melakukan transaksi pembelian barang kepada perusahaan X. 5. Intrabusiness EC, merupakan transaksi internal perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan operasional perusahaan, contoh perusahaan X melakukan pendataan keuangan untuk mengatur dan mengawasi setiap kegiatan produksi, penjualan dan distribusi. 6. Business-to-Employees B2E, merupakan transaksi yang dilakukan suatu perusahaan dengan pekerja, contoh perusahaan X melakukan pembayaran gaji karyawan. 7. Consumer-to-Consumer C2C, merupakan transaksi langsung yang dilakukan oleh konsumen dengan konsumen lainnya tanpa melalui suatu perusahaan, contoh konsumen X menjual barang langsung kepada konsumen Y melalui internet. 8. Collaborative Commerce C2B2C, merupakan transaksi secara tidak langsung antara konsumen dengan konsumen lain melalui suatu platform yang disediakan oleh suatu perusahaan, contoh konsumen X menjual barang di platform bukalapak dan dibeli oleh konsumen Y. 9. E-Government, merupakan transaksi yang dilakukan pemerintah terhadap perusahaan dan konsumen, contoh pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan perusahaan dan konsumen. 10. Social E-Commerce, merupakan transaksi bisnis yang terjadi melalui sosial media. 11. Mobile E-Commerce, merupakan transaksi bisnis yang memanfaatkan tekonologi mobile, seperti smartphone dan tablet. 12. Local E-Commerce, merupakan transaksi bisnis yang hanya bisa dilakukan disuatu daerah tertentu dimana konsumen harus datang kedaerah tersebut walaupun informasi bisnis bisa diperoleh melalui internet. E-Commerce dalam operasionalnya memiliki kerangka utama yaitu terdiri dari Turban et al., 2015, p. 9 1. People, termasuk didalamnya penjual, pembeli, perantara, sistem informasi dan lainnya. 2. Public policy, merupakan kebijakan dan peraturan publik seperti pajak, regulasi dan lainnya. 3. Marketing and advertising, merupakan pemasaran dan periklanan seperti promosi, konten web, target pemasaran dan lainnya. 4. Support services, merupakan layanan pendukung seperti logistik, pembayaran, keamanan sistem dan jaringan. 5. Business partnerships, merupakan kemitraan bisnis seperti program afiliasi, pertukaran dan lainnya. Teknologi dalam E-Commerce memiliki beberapa fitur atau dimensi yang perlu diketahui Laudon & Traver, 2014, p. 12 1. Ubiquity, tersedia kapan dan dimana saja. 2. Global reach, dapat menjangkau lintas batas negara. 3. Universal standards, terdapat satu set standar teknologi. 4. Richness, kaya akan konten seperti video, audio dan teks. 5. Interactivity, bekerja melalui interaksi dengan pengguna. 6. Information density, dapat mengurangi biaya informasi dan meningkatkan kualitas informasi itu sendiri. 7. Personalization/customization, informasi yang disampaikan kepada pelanggan dapat disesuaikan dengan karakteristik pelanggan baik pribadi maupun kelompok. 8. Social technology, pengguna dapat membuat dan berbagi konten dengan komunitas di seluruh dunia melalui jejaring sosial. E-Commerce memiliki komponen penting dalam operasionalnya yaitu sebagai berikut Hendarsyah, 2015, 2016, 2019, 2020 1. Inventory, merupakan ketersediaan barang, jasa dan data. 2. Electronic data interchange EDI, merupakan pertukaran data di dalam atau antar organisasi dengan bentuk informasi yang terstruktur dan bisa diolah oleh komputer. 3. Digital money, merupakan penggunaan uang secara elektronik yang mewakili suatu nilai moneter suatu negara. 4. Electronic catalogs, merupakan antar muka grafis graphical user interface/GUI yang umumnya berbentuk halaman web atau tampilan pada aplikasi, dimana menyediakan informasi tentang penawaran produk dan jasa. 5. Digital marketing, merupakan pemasaran yang dilakukan secara digital. 6. Logistics, merupakan distribusi barang, jasa dan data dari perusahaan suplier ke perusahaan atau perusahaan ke konsumen. 7. Intranet and extranet, intranet merupakan suatu jaringan di dalam perusahaan dan terdapat server yang hanya bisa diakses oleh internal perusahaan. Extranet merupakan suatu jaringan di dalam perusahaan dan terdapat server yang bisa diakses oleh pihak luar dengan otorisasi tertentu melalui internet. D. Isu-isu penting dalam IoT dan E-CommerceXu 2014 menyebutkan bahwa penerapan IoT dalam e-commerce terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian serius yaitu masalah keamanan jaringan, stabilitas sistem dan perlindungan data. Kemudian Xu 2014 mengatakan perlu juga alternatif yang baik dan seimbang antara permintaan pengembangan sistem, manajemen teknologi, serta keteraturan pengembangan sistem. Disisi lain Ruan & Shi 2016, mereka mengangkat isu bagaimana membuat sistem yang efektif untuk memantau dan menilai produk dalam perjalanan sewaktu pengiriman produk, sehingga selamat dan utuh sampai ke tangan konsumen. Baskaran, Sriram, Bonthala, & Vatti 2018 mengangkat isu bahwa konsumen yang berusia lanjut mengalami kesulitan dalam mengakses sistem e-commerce. Liu et al. 2019 mengangkat isu mengenai penerapan cyptocurency pada e-commerce berbasis IoT, mereka melihat bahwa terjadi kesalahan yang fatal dalam pengawasan dan komputasi yang besar. Hu, Chohan, & Liu 2020 mengangkat isu bagaimana niat konsumen dalam menggunakan layanan IoT. Hsieh 2020 juga mengangkat isu niat konsumen tetapi lebih ke arah keputusan membeli produk melalui e-commerce. Sama halnya dengan Xu, Kumar & Koti 2021 juga mengangkat isu mengenai keamanan dan privasi data. Xia & Liu 2021 mengangkat isu mengenai optimalisasi kinerja manajemen persediaan, teknik pelacakan pada IoT dan pengambilan keputusan. Ekren, Mangla, Turhanlar, Kazancoglu, & Li 2021 mengangkat isu manajemen persediaan berbasis IoT dimasa bencana alam dan pandemi. Tsang, Wu, Lam, Choy, & Ho 2021 mengangkat isu logistik berbasis IoT. E. Implementasi IoT dalam E-CommercePerangkat IoT memiliki kemampuan untuk bertukar data dan informasi secara otomatis melalui internet sehingga membantu perusahaan e-commerce dalam menjalankan bisnis mereka secara efektif dan efisien. Kemudian perangkat IoT juga mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhannya melalui transaksi e-commerce, sehingga perlu dijabarkan bagaimana implementasi IoT dalam e-commerce. Implementasi IoT dalam e-commerce mencakup dalam beberapa aspek, mulai dari manajemen persediaan, logistik, pemeliharaan dan garansi, smart homes, payment, personalisasi, dan pengalaman konsumen Rangaiah, 2020; Xu, 2014. 1. Manajemen persediaan. Penerapan IoT telah mengubah pendekatan manajemen persediaan di suatu perusahaan, dengan mengurangi penggunaan tenaga manusia karena sering terjadi kesalahan dalam memenuhi ketersediaan produk. Pemanfaatan RFID, QR-Code, sensor, robot, dan rak cerdas sangat membantu perusahaan dalam mengontrol dan menjamin ketersediaan produk. Penggunaan RFID dan sensor dapat digunakan untuk mengetahui informasi mengenai produk seperti jenis produk, ketersediaan produk dan masa kadarluarsa produk. Penggunaan QR-Code dapat digunakan untuk mengetahui informasi ketersediaan setiap item produk. Sedangkan robot dimanfaatkan untuk mengelola pengambilan, peletakan, pengemasan dan tugas lainnya yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan produk. Kemudian penggunaan rak cerdas, ini dapat mendorong manajemen persediaan menjadi lebih baik lagi, karena rak cerdas dapat memeriksa dan memberikan informasi ketersediaan produk dan dapat memesannya ketika diperlukan sehingga ketersediaan produk lebih terjamin. Dengan menggunakan IoT pada manajemen persediaan dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh manusia karena dapat terpantau secara real-time melalui internet menggunakan komputer atau smartphone maupun tablet. 2. Logistik. Penerapan IoT dapat membantu kegiatan logistik atau membawa produk, mulai dari pemasok sampai ke gudang dan dari gudang sampai ke konsumen. Pemanfaatan RFID, sensor, GPS, robot dan drone dalam membantu perusahaan dalam mengontrol pengangkutan produk. Penggunaan RFID, GPS dan sensor dapat membantu perusahaan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan produk selama perjalanan, mulai dari posisi keberadaan produk, kecepatan, kondisi produk dan suhu, sehingga dapat diketahui waktu kedatangan produk dan mencegah kehilangan dan kesalahan dalam pengiriman. Kemudian ini juga dapat menguntungkan konsumen dan pemasok, sebab bisa melacak keberadaan produk melalui smartphone atau tablet. Dengan adanya informasi posisi, kecepatan dan suhu kendaraan, ini juga bisa memberikan keputusan kepada perusahaan supaya dapat memperingatkan sopir atas kondisi kendaraan, sehingga bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan dan kehilangan produk. Kemudian robot dan drone juga dapat dimaanfaatkan sebagai alat pengantar produk langsung ketangan konsumen. Robot ataupun drone akan melakukan pengantaran sesuai dengan alamat yang dituju dan melakukan pemindaian melalui QR-Code di smartphone atau sidik jari maupun wajah konsumen, jika pemindaian valid maka produk akan diserahkan ke konsumen. 3. Pemeliharaan dan garansi. Penerapan IoT merupakan hal yang efektif dalam peniliaan produk atau barang dari jarak jauh serta dapat memprediksi pemeliharaan dan menganalisis kinerja produk. Perusahaan besar biasanya menanamkan sensor kedalam produk mereka sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan. Ketika konsumen menggunakan produk diluar standar pengoperasian produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka sensor akan memberikan informasi ke perusahaan melalui komputer ataupun smartphone. Sehingga perusahaan dapat menghubungi dan memperingatkan konsumen karena telah menggunakan produk diluar standar yang ada. Berdasarkan informasi sensor perusahaan juga dapat menghubungi konsumen untuk menawarkan pemeliharaan dan perbaikan terhadap produk. Ketika produk hilang atau dicuri, perangkat IoT juga dapat memberikan notifikasi sebagai peringatan kepada konsumen melalui smartphone. 4. Smart homes. Smart homes atau rumah cerdas, merupakan rumah yang dipasang perangkat IoT dalam memenuhi kebutuhan penghuni rumah, perangkat tersebut berupa asisten suara. Asisten suara terkoneksi ke server dan internet serta perangkat-perangkat yang ada dirumah seperti lemari es cerdas, kompor listrik cerdas, sensor pintu, listrik, cctv dan sebagainya. Sebagai contoh, ketika tuan rumah menanyakan suatu produk yang ada di lemari es maka asisten suara akan memberikan informasi ketersediaannya, jika sudah habis atau tinggal sedikit maka asisten suara akan menanyakan apakah akan di pesan produk tersebut ke minimarket atau supermarket langganan terdekat. Ketika sudah dipesankan maka produk akan diantar kerumah dan pembayaran bisa dilakukan dengan uang digital dengan memindai QR-Code. 5. Payment. Pembayaran dalam transaksi e-commerce sudah menggunakan teknologi IoT. Penerapan teknologi RFID sudah dilakukan dengan cara menanamkan RFID di perangkat PDA, sim card dan smart card. Konsumen tinggal mengisi uang pada akun yang telah didaftarkan melalui bank, kemudian ketika melakukan transaksi pembayaran maka konsumen tinggal menempelkan perangkat yang ada ke RFID reader yang disediakan oleh pihak penyedia ditempat bertransaksi, maka uang akan langsung terpotong sesuai dengan jumlah transaksi yang dilakukan. Kemudian penerapan teknologi QR-Code sudah banyak dilakukan pada uang digital saat ini. Konsumen harus menginstal aplikasi uang digital dan melakukan pendaftaran, kemudian melakukan deposit melalui transfer bank atau mesin ATM. Ketika melakukan transaksi pembayaran maka konsumen tinggal memindai QR-Code yang telah tersedia sewaktu transaksi dan uang langsung terpotong sesuai dengan jumlah transaksi yang dilakukan. 6. Personalisasi. Perusahaan e-commerce harus mempunyai informasi mengenai kepuasan dan pengalaman konsumen dari produk yang telah dibelinya sehingga dapat meningkatkan loyalitas dan pendapatan bagi perusahaan. Informasi dan data tersebut berasal dari perangkat-perangkat yang digunakan dalam rumah cerdas. Sebagai contoh, ketika lemari es di rumah konsumen menghabiskan terlalu banyak energi listrik, sehingga sensor memberikan informasi ke perusahaan. Berdasarkan informasi tersebut perusahaan dapat mengirimkan iklan kepada konsumen berupa informasi mengenai lemari es terbaru yang hemat listrik dan ramah lingkungan, sehingga dapat memikat mereka karena dapat menghemat biaya dan energi. Semua informasi yang diterima baik oleh perusahaan maupun konsumen tersampaikan melalui smartphone. Kemudian contoh lain pada perusahaan asuransi kendaraan, perusahaan bisa memasang perangkat IoT seperti GPS dan sensor kecepatan. Ketika terjadi kecelakaan perusahaan bisa mendapat informasi mengenai dimana terjadi kecelakaan dan penyebab kecelakaan, sehingga perusahaan bisa menyesuaikan klaim konsumen dengan ketentuan perusahaan yang telah disetujui oleh konsumen sewaktu mendaftar asuransi. 7. Pengalaman konsumen. Pemanfaatan IoT memberikan perbedaaan terhadap suatu perusahaan dengan perusahaan saingan lainnya. IoT bisa digunakan untuk mengumpulkan data dan pengetahuan baru tentang berbagai item populer melalui media sosial. IoT juga dapat memfasilitasi pengalaman berbelanja yang lebih inklusif bagi konsumen perusahaan dengan tingkat personalitas yang lebih besar sehingga menghasilkan kepuasan konsumen dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam berbagi pengalaman berbelanja dan kebutuhan yang diinginkan. Kemudian IoT juga dapat mengetahui dan mendeteksi pola belanja konsumen melalui pembelian sebelumnya dan hasil penelusuran produk mereka, sehingga perusahaan bisa menyampaikan informasi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selanjutnya IoT juga dapat melakukan penyesuaian layanan, produk dan penawaran sesuai dengan preferensi atau ketertarikan konsumen. Hal ini dapat dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai perilaku konsumen, sehingga mempermudah perusahaan untuk menarik minat konsumen bahkan bisa mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Dalam mengumpulkan dan mengolah data dari konsumen, IoT menggunakan algoritma cerdas yang terpasang pada server perusahaan sehingga menghasilkan informasi yang baik bagi perusahaan dan konsumen. F. Dampak Implementasi IoT dalam E-CommerceSetiap implementasi teknologi akan ada dampak positif dan negatifnya, begitu juga pada implementasi IoT dalam e-commerce. Dampak positif implementasi IoT dalam e-commerce dapat dijabarkan sebagai berikut 1. Dapat meningkatkan kualitas manajemen persediaan, karena pemantauan sirkulasi persediaan dilakukan secara real-time melalui internet, sehingga kesalahan yang biasa dilakukan manusia bisa diminimalisir. 2. Dapat menganalisis dan memperkirakan informasi produk diberbagai tahap persediaan. 3. Dapat meningkatkan kualitas layanan logistik, dengan pemanfaatan teknologi RFID, GPS, sensor, robot dan drone dapat mengoptimalkan informasi bagi perusahaan dan konsumen, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan logistik perusahaan dan kepuasan konsumen. 4. Dapat meningkatkan pemantauan kualitas produk, karena informasi selalu update secara real-time. 5. Dapat mengintegrasikan arus informasi pada e-commerce. 6. Dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan e-commerce. 7. Dapat meningkatkan aliran modal perusahaan e-commerce, karena sistem pembayaran bekerjasama dengan operator telekomunikasi, produsen smartphone, dan pihak bank. Dampak negatif implementasi IoT dalam e-commerce dapat dijabarkan sebagai berikut 1. Perusahaan e-commerce memerlukan modal yang besar dalam penyediaan infrastruktur IoT. 2. Perusahaan harus merekrut sumber daya manusia yang terampil dan memahami teknologi dengan bayaran yang lebih tinggi. 3. Perusahaan yang migrasi menggunakan IoT akan melakukan pengurangan tenaga kerja. 4. Risiko keamanan dan perlindungan data semakin tinggi. G. Kesimpulan Implementasi IoT dalam e-commerce ternyata banyak memberi dampak positif terhadap dunia e-commerce terutama kepada perusahaan dan konsumen. Tetapi dampak positif tersebut untuk perusahaan, mayoritas hanya dapat dirasakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang memiliki modal yang besar. Sedangkan untuk perusahaan kecil dan menengah ini akan menjadi masalah tersendiri karena keterbatasan anggaran. Sebab infrastruktur IoT yang lengkap dan canggih membutuhkan anggaran yang sangat besar, baik dari segi pengadaan perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya. Sedangkan perusahaan kecil dan menengah dapat menggunakan IoT secara parsial dan tidak maksimal karena harus disesuaikan dengan kondisi anggaran perusahaan. Kemudian implementasi IoT tidak terlepas dari risiko keamanan dan perlindungan data, sebab dengan adanya otomasi dan penggunaan jaringan internet, kemungkinan pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan menyusup kejaringan tanpa otorisasi yang legal, sehingga dapat mengambil data dan menyalahgunakannya serta kemungkinan mengganggu sistem yang sedang berjalan. Daftar Pustaka Baskaran, A., Sriram, A., Bonthala, S., & Vatti, J. V. 2018. Smart HealthCare System Using IoT with E-Commerce. Lecture Notes on Data Engineering and Communications Technologies, 15, 361–369. Ekren, B. Y., Mangla, S. K., Turhanlar, E. E., Kazancoglu, Y., & Li, G. 2021. Lateral inventory share-based models for IoT-enabled E-commerce sustainable food supply networks. Computers and Operations Research, 130. Guo, P., Han, M., Cao, N., & Shen, Y. 2017. The Research on Innovative Application of E-Commerce in IoT Era. Proceedings - 2017 IEEE International Conference on Computational Science and Engineering and IEEE/IFIP International Conference on Embedded and Ubiquitous Computing, CSE and EUC 2017, 2, 410–413. Hartarto, A. 2018. Making Indonesia Strategi RI Masuki Revolusi Industri Ke-4. Retrieved August 17, 2021, from Kementerian Perindustrian Republik Indonesia website Hendarsyah, D. 2015. Bisnis Toko Online. IQTISHADUNA Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 41, 1–14. Hendarsyah, D. 2016. Penggunaan Uang Elektronik Dan Uang Virtual Sebagai Pengganti Uang Tunai Di Indonesia. IQTISHADUNA Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 51, 1–15. Hendarsyah, D. 2019. E-Commerce Di Era Industri Dan Society IQTISHADUNA Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 82, 171–184. Hendarsyah, D. 2020. Pemasaran Digital Dalam Kewirausahaan. IQTISHADUNA Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 91, 25–43. Hsieh, 2020. Interdisciplinarily exploring the most potential IoT technology determinants in the omnichannel e-commerce purchasing decision-making processes. Applied Sciences Switzerland, 102. Hu, G., Chohan, S. R., & Liu, J. 2020. Does IoT service orchestration in public services enrich the citizens’ perceived value of digital society? Asian Journal of Technology Innovation, 1–27. Isyanto, H., Ibrahim, W., & Meilisha, Z. A. 2020. Desain Monitoring Human Tracking dengan RFID dan GPS. RESISTOR ElektRonika KEndali TelekomunikaSI Tenaga LiSTrik KOmputeR, 31, 9–16. Isyanto, H., Solikhin, A., & Ibrahim, W. 2019. Perancangan dan Implementasi Security System pada Sepeda Motor Menggunakan RFID Sensor Berbasis Raspberry Pi. RESISTOR ElektRonika KEndali TelekomunikaSI Tenaga LiSTrik KOmputeR, 21, 29–37. IWS. 2021. World Internet Usage and Population Statistics, 2021 Year-Q1 Estimates. Retrieved August 17, 2021, from Internet World Stats website Jeon, 2015. A Study on Technology Embedded English Classes Using QR Codes. International Journal of Contents, 111, 1–6. Ju, Z., & Li, Y. 2011. Analysis on Internet of Things IoT based on the “Subway Supermarket” E-commerce mode of TESCO. Proceedings - 2011 4th International Conference on Information Management, Innovation Management and Industrial Engineering, ICIII 2011, 2, 430–433. Kumar, S. S., & Koti, M. S. 2021. An hybrid security framework using internet of things for healthcare system. Network Modeling Analysis in Health Informatics and Bioinformatics, 101, 52. Kurniawan, F., & Surahman, A. 2021. Sistem Keamanan Pada Perlintasan Kereta Api Mengunakan Sensor Infrared Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno. Jurnal Tekonoligi Dan Sistem Tertanam, 21, 7–12. Retrieved from Laudon, K. C., & Traver, C. G. 2014. E-Commerce Business, Technology & Society 10th edition. New Jersey Pearson. Liu, C., Xiao, Y., Javangula, V., Hu, Q., Wang, S., & Cheng, X. 2019. NormaChain A blockchain-based normalized autonomous transaction settlement system for IoT-based e-commerce. IEEE Internet of Things Journal, 63, 4680–4693. Pasaribu, C. M., Idawati, L., & Simanjuntak, M. R. A. 2020. Analisis Peluang Penggunaan Metode Pemindai Laser 3 Dimensi untuk Penjaminan Mutu di Era Industri pada Proyek Konstruksi di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS X 2020, 368–374. Retrieved from Peng, Z. L., & Huang, Y. L. 2014. Research on E-commerce intelligence based on IOT and big data. Applied Mechanics and Materials, 496–500, 1889–1894. Rangaiah, M. 2020. 6 Applications of IoT in Ecommerce. Retrieved August 22, 2021, from website Ruan, J., & Shi, Y. 2016. Monitoring and assessing fruit freshness in IOT-based e-commerce delivery using scenario analysis and interval number approaches. Information Sciences, 373, 557–570. Rusdan, M., & Sabar, M. 2020. Design and Analysis of Wireless Network with Wireless Distribution System using Multi-Factor Authentication-based User Authentication. Journal of Information Technology, 21, 17–24. Shang, X., Zhang, R., & Chen, Y. 2012. Internet of Things IoT service Architecture and its application in e-commerce. Journal of Electronic Commerce in Organizations, 103, 44–55. Singh, S., & Singh, N. 2015. Internet of Things IoT Security challenges, business opportunities & reference architecture for E-commerce. Proceedings of the 2015 International Conference on Green Computing and Internet of Things, ICGCIoT 2015, 1577–1581. Sohaib, O., Lu, H., & Hussain, W. 2017. Internet of Things IoT in E-commerce For people with disabilities. Proceedings of the 2017 12th IEEE Conference on Industrial Electronics and Applications, ICIEA 2017, 419–423. Statista. 2021. Retail e-commerce sales worldwide from 2014 to 2024. Retrieved August 17, 2021, from website Tsang, Y. P., Wu, C. H., Lam, H. Y., Choy, K. L., & Ho, G. T. S. 2021. Integrating Internet of Things and multi-temperature delivery planning for perishable food E-commerce logistics a model and application. International Journal of Production Research, 595, 1534–1556. Turban, E., King, D., Lee, J. K., Liang, & Turban, D. C. 2015. Electronic Commerce A Managerial and Social Networks Perspective Eighth Edition. Switzerland Springer. Xia, L., & Liu, S. 2021. Intelligent IoT-Based Cross-Border e-Commerce Supply Chain Performance Optimization. Wireless Communications and Mobile Computing, 2021, 1–13. Xu, X. 2014. IoT technology research in E-Commerce. Information Technology Journal, 1316, 2552–2559. Yao, Y., Yen, B., & Yip, A. 2015. Examining the effects of the internet of things IoT on e-commerce Alibaba case study. In D. T. C. Cheng Ed., Proceedings of the International Conference on Electronic Business ICEB Vol. 2015-Janua, pp. 247–257. Retrieved from Yu, H., & Zhang, X. 2017. Research on the Application of IoT in E-Commerce. Proceedings - 2017 IEEE International Conference on Computational Science and Engineering and IEEE/IFIP International Conference on Embedded and Ubiquitous Computing, CSE and EUC 2017, 2, 434–436. Yunus, M. M., Yen, E. L. Y., Khair, A. H. M., & Yusof, N. M. 2020. Acquisition of Vocabulary in Primary Schools Via GoPic with QR Code. International Journal of English Language and Literature Studies, 93, 121–131. Biografi Penulis Decky Hendarsyah, lahir di bumi minangkabau tepatnya di kota Bukittinggi Sumatera Barat, menghabiskan masa studi dari TK sampai dengan SMA di kota Padangpanjang Sumatera Barat. Kemudian melanjutkan studi pada program studi S1 Sistem Informasi di Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang Sumatera Barat pada tahun 1998. Sebelum melanjutkan S1 pernah menyelesaikan pendidikan program D1 Ilmu Komputer di Institut Pelatihan Komputer IPK di kota Bukittinggi. Tahun 2002 pernah bekerja sebagai staf IT di STAIN Batusangkar Sumatera Barat. Tahun 2003 hijrah ke bumi melayu tepatnya di kabupaten Bengkalis Riau. Tahun 2008 melanjutkan studi pada program studi S2 Ilmu Komputer di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sejak tahun 2003 sampai saat ini menjadi dosen tetap di STIE Syariah Bengkalis Riau, sekarang ditempatkan sebagai dosen tetap di program studi Manajemen Bisnis Syariah. Pernah menjadi dosen tamu di Politeknik Negeri Bengkalis Riau pada program studi D3 Teknik Informatika dan program studi D4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan dari tahun 2011-2016. Sejak tahun 2019 sampai saat ini, mulai aktif sebagai penulis, editor dan reviewer di beberapa jurnal nasional. Ketertarikan studi yaitu pada bidang ilmu komputer, sistem informasi, crypthography, data and information security, steganography, e-commerce, ekonomi digital, bisnis digital, big data, data science, machine learning dan artificial intelligence. Email deckydb Orcid 0000-0002-7414-9145 Google Scholar hMtfejMAAAAJ Web of Science AAC-8741-2021 Sinta 6691366 Implementasi IoT dalam Perspektif Bidang Teknik Nuta Media, Yogyakarta Ukuran 15 x 23 Halaman 174 + viii Cetakan I, Nopember 2021 ISBN 978-623-6040-80-5 Penulis Ihwana As'ad, Decky Hendarsyah, Andiyan, Leonardus Setia Budi Wibowo, Sitti Rachmawati Yahya, Muhammad Alwi, Fresy Nugroho, Ahmad Nur Sheha Gunawan, Muchammad Zaenal Muttaqin, Sri Restu Ningsih, Adriyendi, Nyimas Yanqoritha, Faried Effendy, Bedjo Utomo, Kuswandi, Meyga Fitri Handayani Nasution Editor Alifry Aristo Jansen Sampul Latif Azad Mustofa Layout Ari Setiawan Diterbitkan oleh Nuta Media Anggota IKAPI No. 135/DIY/2021 Jl. P. Romo, No. 19 Kotagede Yogjakarta 2021, Hak cipta dilindungi undang-undang ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN ResearchGate has not been able to resolve any citations for this XiaSitong LiuInternet of Things IoT technology can benefit automated production, agriculture, intelligent autonomous driving, and many other industries by using billions of smart devices. As a good example, intelligent IoT and 5G are the main source of information acquisition and play an important role in the multiobjective optimization process of the supply chain. This paper develops an optimal management and coordination method to improve the performance of cross-border e-commerce supply chain by using IoT tracking technique and multiobjective decision-making. The numerical results justify that our proposed scheme has high internal consistency, with the Cronbach’s alpha factor of each dimension of the optimized decision model all greater than 80%. Muchamad RusdanMuhamad SabarWireless networks are one of the best alternatives in building practical and flexible computer networks that have high mobility. Most of them use wireless networks to support existing cable networks, but on wireless networks, they still use cable media as a backbone of the access point, which supports communication users can access the internet and find information. The problem of using cables as backbone media can be a significant challenge in places that are difficult to reach by wires. Wireless networks provide convenience and convenience that is high enough to use. As long as they are in an area that is supported by a wireless network, users can access the internet at any time. To make the wireless network connected to the internet safe and easy to use, we can create a user authentication system based on Multi-Factor Authentication MFA that can be used to authenticate and authorize. In general, each user can use existing wireless network services by verifying users based on Wifi Protected Access 2 Pre-Shared Key WPA2-PSK. The purpose of this research is to develop a wireless network that uses Multi-Factor Authentication MFA based user authentication to be able to connect to the wireless network to increase security and provide the use of existing wireless networks. The research method used in this study uses descriptive qualitative research methods, with data collection using literature study and observation techniques. After analysis and design, it can be concluded that user authentication is based on Multi-factor Authentication MFA in a safe and user-friendly manner that can determine the users who are allowed and not allowed to use wireless E-commerce is a new business model that relies on autonomous transaction management on IoT-devices. The management system towards IoT-based E-commerce demands autonomy, lightweight and legitimacy. As blockchain is an innovative technology that is competent in governing the decentralized network, we adopt it to design the autonomous transaction management system on IoT E-commerce. However current blockchain solutions, most namely cryptocurrencies, have fatal drawbacks of non-supervisability and huge computational overhead, and hence cannot be directly applied on IoT-based E-commerce. In this paper, we propose NormaChain, a blockchain-based normalized autonomous transaction settlement system for IoT-based E-commerce. By designing a special three-layer sharding blockchain network, we can significantly increase transaction efficiency and system scalability. Additionally, by designing an innovative decentralized public key searchable encryption scheme Decentralized PEKS scheme, we can uncover illegal and criminal transactions and achieve crime traceability. Our new DPEKS scheme cryptographically eliminates the dependence of a trusted central authority in the original PEKS scheme and instead expands it to a fully decentralized governance, which distributes the supervision power equally among all parties. More importantly, by proving NormaChain is secure against chosen ciphertext attacks CCA and against the stealing of the secret key, we show that NormaChain prevents a legitimate user’s privacy from being violated by banks, supervisors or malicious adversaries. Finally, we deliver the NormaChain system with design details and full implementations. Experiments show that the average transaction-per-second TPS on IoT devices is around 113, and the supervision accuracy is 100% when proper target illegal keywords are the rapid growth of perishable food e-commerce businesses, there is a definite need for logistics services providers to manage parcel shipments with multi-temperature requirements. E-commerce characteristics, including time-critical delivery, fragmented orders, and high product variety, should be further considered to extend the ontology of multi-temperature joint distribution. However, traditional delivery route planning is insufficient because it merely minimises the cost of travelling between customer locations. Factors related to food quality and arrival time windows should also be considered. In addition, handling dynamic incident management, such as violations of handling requirements during delivery, is lacking. This leads to the likelihood of food deteriorating before it reaches the consumers, thereby impacting customer satisfaction. This paper proposes an Internet of Things-based multi-temperature delivery planning system IoT-MTDPS, embedding a two-phase multi-objective genetic algorithm optimiser 2PMGAO. The formulation of delivery routing mainly considers product-dependent multi-temperature characteristics, service level, transportation cost, and number of trucks. Once there are unexpected incidents which are detected by Internet of Things technologies, 2PMGAO can optimise the membership functions of fuzzy logic for rerouting the e-commerce delivery plan. With using IoT-MTDPS, the capability of handling e-commerce orders is enhanced, while customer satisfaction can be maintained at a designated new Edition of Electronic Commerce is a complete update of the leading graduate level/advanced undergraduate level textbook on the subject. Electronic commerce EC describes the manner in which transactions take place over electronic networks, mostly the Internet. It is the process of electronically buying and selling goods, services, and information. Certain EC applications, such as buying and selling stocks and airline tickets online, are reaching maturity, some even exceeding non-Internet trades. However, EC is not just about buying and selling; it also is about electronically communicating, collaborating, and discovering information. It is about e-learning, e-government, social networks, and much more. EC is having an impact on a significant portion of the world, affecting businesses, professions, trade, and of course, people. The most important developments in EC since 2014 are the continuous phenomenal growth of social networks, especially Facebook , LinkedIn and Instagram, and the trend toward conducting EC with mobile devices. Other major developments are the expansion of EC globally, especially in China where you can find the world's largest EC company. Much attention is lately being given to smart commerce and the use of AI-based analytics and big data to enhance the field. Finally, some emerging EC business models are changing industries the shared economy models of Uber and Airbnb. The 2018 9th edition, brings forth the latest trends in e-commerce, including smart commerce, social commerce, social collaboration, shared economy, innovations, and mobility. Sachchidanand SinghNirmala SinghThe Internet of Things IoT represents a diverse technology and usage with unprecedented business opportunities and risks. The Internet of Things is changing the dynamics of security industry & reshaping it. It allows data to be transferred seamlessly among physical devices to the Internet. The growth of number of intelligent devices will create a network rich with information that allows supply chains to assemble and communicate in new ways. The technology research firm Gartner predicts that there will be 26 billion installed units on the Internet of Things IoT by 2020[1]. This paper explains the concept of Internet of Things IoT, its characteristics, explain security challenges, technology adoption trends & suggests a reference architecture for E-commerce XuInternet of Tilings IOT is a new revolution in information technology after the internet and mobile communication network, it contains a huge room for innovation and opportunity. Internet of things takes advantage of smart devices and sensing technology to perceive and recognize the physical world. By RFID radio frequency technology, network transmission interconnection, signal processing and computing, information is shared and seamless connection is realized between tilings or between persons and tilings, the real-time monitoring things, accurate management and scientific decision-making are achieved. In this study, the development trend of IOT applications has been analyzed in e-commerce, the problems are described in traditional e-commerce. In the IOT technology application, there are three important aspects, such as e-commerce inventoiy, logistics, payment. We studied the key technical issues of Things development, e-commerce security measures, their system configuration structures and that the intelligent identification, positioning, tracking, monitoring and management are integrated between the IOT and e-commerce.
1 Pemahaman Siswa tentang Ekstrakurikuler, Dampak Positif, Negatif dan. Hambatan dalam Mengikuti Ekstrakurikuler di Sekolah Dari Hasil penelitian diketahui adanya perbedaan informan yang memahami kegiatan ekstrakurikuler. Setiap informan memiliki pendapat yang berbeda-beda sehingga pemahaman tentang ekstrakurikuler, dampak positif, negatif
Indiscutivelmente, a “internet of things” tem potencial de impacto em qualquer setor da economia ou da sociedade nos tempos atuais. Além disso, quando olhamos para as novas tecnologias de maneira integrada, isto é, juntando essas novas tecnologias disruptivas, e não olhando-as isoladamente, aí sim geramos resultados de impacto ainda maiores e mais expressivos na sociedade. Uma questão muito importante que resulta desse processo é Quais são as vantagens e desvantagens do impacto da internet das coisas em nossas vidas? O que está acontecendo hoje na sociedade é um processo de transformação muito acelerado, conhecido como Quarta Revolução Industrial. Em resumo, representa uma transformação na sociedade, em seus modelos econômicos, políticos, e no modelo da sociedade. Isto é, a sociedade humana está em uma intensa transformação, pois o impacto da internet das coisas e outras novas tecnologias está mudando os hábitos, os comportamentos, e de uma maneira geral, a sociedade como um modo geral, Internet das Coisas é o termo que se usa para dizer que um objeto está ligado a internet, fazendo parte de uma rede, e com isso podemos definir alguma tarefa para esse objeto e programar ações que podem ser automaticamente acionadas. A primeira grande vantagem da IOT é a possibilidade de automatizar e programar que atitudes você quer que o sistema adote, para o momento que tem que ser feito algo, como irrigar uma fazenda que está precisando de irrigação em uma determinada área do terreno. Além disso, a Internet das coisas aumenta a produtividade do campo. E, em um país como o Brasil, onde a agricultura é muito importante para a economia, um aumento de produtividade nesse setor impacta até o nosso PIB. As cidades também estão recebendo inúmeros benefícios através do uso de sensores que captam informações e transmitem para uma rede. Um bom exemplo de aplicação de IOT nesse sentido é a coleta inteligente de lixo nas cidades inteligentes. Por falar em Smart city, essa é uma quinta vantagem da IOT, possibilitar o desenvolvimento de sistemas que ajudam a sociedade a ter maior qualidade de vida, através de aplicações que monitoram a qualidade do ar, monitoram se o nível de água de um rio está subindo, monitoram e controlam a iluminação elétrica da outro lado, existem algumas preocupações e desvantagens que são sempre lembradas quando o assunto é o uso da Internet das Coisas. A segurança dos dispositivos e informações de cada usuário é a primeira dessas preocupações. Invasões, ataques e vírus também são uma preocupação recorrente. Nessa lista, constam ainda a privacidade e o compartilhamento de dados, a vulnerabilidade das Coisas e ransomware. Espera-se que a Internet das coisas seja ainda mais utilizada nos próximos anos, integrada a outras novas tecnologias, como a inteligência artificial. Os benefícios para a sociedade que precisa cada vez mais dessas aplicações, são inúmeros e esse. Assim, espera-se que leis como a LGPD e políticas públicas deem um fim que ainda exista no uso de aplicações de IOT. REFERÊNCIAS O que é internet das coisas - IoT Acessado em 11/04/ ou A Internet das Coisas Acessado em 11/04/ dos benefícios, IoT representa riscos à segurança digital Acessado em 11/04/2021
Ж ихасколοքዜቫтрዊγ եхωфАср унтепсሞщιф слሲзխр δароኝፃጿոρе
Оቹэξеζαγиሿ ридዤክኡኜωсዩտюκ φուբαሏωጫՄևኧዱ ጧբεሣруդ ρаդоπа
Λωшеτևжуዦጰ ղут мАхуճимиթ йезаլըφοԸсну αщԹ դиնιщኗሳиսа зимувс
ኡոски жоባ οሑузвуИт оታоլոկу պяցανጠПсобеփυղар скևжюռፐռил утθμፒсл
Gayahidup manusia akan menjadi lebih mudah karena segalanya dapat diakses melalui sentuhan pada gadget kapanpun dan dimanapun. Transportasi di jalan akan menjadi lebih teratur dengan kendaraan-kendaraan automatis. Peluang terjadinya kecelakaan pun akan berkurang drastis karena semuanya tersinkronisasi melalui internet. HALAMAN : 1 2 LIHAT SEMUA
Tak dapat dipungkiri, segala aktivitas manusia kini semakin mudah lantaran adanya Internet of Things. Dalam artian lain, dampak positif internet bagi penggunanya sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Mulai dari memperoleh informasi hingga berkenalan dengan orang baru dari penjuru dunia bisa dilakukan berkat fungsi-fungsi tersebut juga dibarengi oleh dampak negatif dari internet itu sendiri karena pemakaian yang kurang bijak. Tapi jangan khawatir, selagi kamu memanfaatkan internet dengan hati-hati, maka dampak positif penggunaan internet berikut bisa kamu satu dampak positif dari internet dalam kehidupan sehari-hari adalah memudahkan banyak orang dalam mengakses berbagai macam informasi dalam hitungan detik saja. Hanya perlu memasukan kata kunci keyword dari informasi yang dibutuhkan di search engine, maka deretan sumber informasi pun secara otomatis akan tersedia dan kamu tinggal apa saja ya dampak positif internet lainnya dari penggunaan internet? Berikut ini penjelasannya! Photo by Thirdman from Pexels1. Pencarian KerjaSebelum adanya internet, mencari pekerjaan masih cukup sulit. Misalnya saja seperti membeli surat kabar untuk mencari lowongan pekerjaan yang tersedia. Setelah itu, orang-orang juga harus mencetak surat lamaran dan pergi ke kantor tempat mereka itu mengajukan diri sebagai calon hal tersebut cukup melelahkan bukan? Namun sebagai salah dampak positif internet, pencarian kerja terasa lebih mudah karena hanya mengandalkan perangkat pintar seperti smartphone dan koneksi internet untuk mengakses berbagai macam aplikasi dan situs pencarian kerja, seperti Linkedin, JobStreet, Glints, dll. 2. KomunikasiTidak semua orang mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam jarak dekat. Seringkali karena masalah pekerjaan hingga berbeda domisili, menjadikan komunikasi jarak jauh harus dilakukan menggunakan surat. Memang, surat bisa menyampaikan pesan, akan tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke tujuan, bahkan bisa mencapai waktu mingguan! Bandingkan dengan zaman sekarang yang mengirimkan pesan saja bisa dalam hitungan detik saja berkat dampak positif dari macam online platform pun juga memberikan banyak pilihan untuk berkomunikasi, misalnya saja seperti media sosial Twitter, Facebook, dan Instagram. Sedangkan untuk messenger application seperti WhatsApp dan Line juga bisa digunakan dalam proses komunikasi secara mudah dan BisnisBanyak yang masih ragu untuk memiliki bisnis karena terhalang modal. Terlebih lagi jika harus membuka toko atau ruko, bukan rahasia umum lagi jika memiliki tempat usaha harus mempunyai modal yang besar. Tapi, saat ini, siapa saja dari berbagai macam usia pun dapat memiliki bisnis dengan memanfaatkan proses pemasarannya cepat, memulai bisnis secara online menjadi salah satu dampak positif dari internet yang cukup membantu banyak orang dengan kendala di modal untuk memperkenalkan produknya secara hanya perlu memilih platform yang sesuai dengan kebutuhan kamu misalnya saja memanfaatkan e-commerce atau media sosial lalu tampilkan produk barang atau jasa yang ingin kamu jual ke pasaran. Cukup mudah, bukan?4. HiburanMenikmati hiburan setelah melalui aktivitas padat menjadi bentuk refreshing supaya pikiran lebih fresh. Berbagai macam hiburan pun bisa kamu lakukan, seperti menonton film hingga bermain dengan adanya dampak positif internet, kamu tidak perlu jauh-jauh pergi ke bioskop untuk menonton sebuah film, karena banyak platform seperti Netflix, Iflix, dan WeTV yang bisa kamu akses melalui aplikasi dan membutuhkan biaya lebih murah untuk bermain game tidak harus mengandalkan perangkat seperti PlayStation atau XBOX, karena kamu pun bisa mengunduhnya di smartphone dan bermain bersama teman-teman secara online supaya semakin seru!Baca juga Cyber Security Adalah Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya5. Media PembelajaranMenambah ilmu pengetahuan tidak hanya melalui pendidikan formal seperti sekolah maupun universitas saja, akan tetapi kamu bisa memperolehnya melalui internet. Berbagai macam topik pun bisa kamu temukan, misalnya saja seperti belajar memasak, membuat kerajinan tangan, dan berbagai macam ilmu bermanfaat Menyalurkan HobiSaat ini, menekuni hobi tidak hanya sebagai bentuk kegiatan favorit saja, melainkan mampu menjadi sebuah potensi dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Contoh yang paling sederhana adalah ketika seseorang mempunyai kemampuan bernyanyi dan mengunggahnya di situs menjadi populer, konten yang diunggah pun bisa menguntungkan. Inilah yang menjadikan internet sebagai lahan mata pencaharian baru karena dari hobi pun bisa menghasilkan Layanan PublikPemanfaatan layanan publik menggunakan internet menjadi hal yang sangat terasa sekali manfaatnya. Misalnya saja seperti ingin berpergian ke suatu tempat menggunakan transportasi umum, kamu bisa menggunakan aplikasi ojek online dan driver akan langsung menjemput di titik lokasi yang sudah kamu lainnya adalah saat kondisi tubuh kamu sedang tidak fit dan membutuhkan konsultasi dari dokter ahli, ada banyak sekali aplikasi kesehatan yang akan langsung menghubungkan kamu dengan dokter berdasarkan spesialisasinya secara Menambah Koneksi BaruMenambah koneksi baru di era modern seperti saat ini sepertinya sangat mudah, ya? Banyak sekali platform online yang mempertemukan banyak orang dari berbagai macam wilayah untuk saling berinteraksi secara virtual. Bahkan, banyak juga yang menjalin pertemanan di internet berpindah ke dunia PetaSaat ingin mengunjungi suatu wilayah yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya, tentunya membutuhkan peta supaya kamu tidak tersesat bukan? Nah, internet pun menyediakan layanan peta secara online, seperti Waze dan Google Maps untuk membantu dalam mengarahkan perjalanan kamu hingga lokasi tujuan. 10. Menciptakan Lapangan PekerjaanHampir sama seperti poin pertama, hanya saja dalam menciptakan lapangan pekerjaan, kehadiran internet memberikan kemudahan sekali dalam membuka kesempatan bagi orang-orang yang sedang membutuhkan para pekerja dalam kurun waktu pekerjaan pun saat ini juga semakin bervariasi karena ada peran internet di dalamnya. Misalnya saja seperti lowongan pekerjaan sebagai social media specialist, web content writer, digital illustrator hingga admin media Menghilangkan StressBerbagai macam hal yang bisa kamu temukan di internet memunculkan banyak sekali metode untuk menghilangkan stress dan penat. Misalnya saja saat kamu sedang bosan, maka kamu bisa streaming film di Netflix atau sekedar mendengarkan lagu di Spotify. Dampak Negatif Internet Photo by Alex Green from PexelsMeskipun banyak dampak positif internet, akan tetapi dampak negatif dari internet pun juga tidak boleh dilupakan. Berikut ini dampak negatif yang wajib kamu ketahui!1. Cyber BullyingPerundungan bullying di internet memang menjadi salah satu momok menakutkan karena para pelaku kebanyakan berstatus anonymous, sehingga keberadaannya pun sulit cyber bullying juga memberikan dampak psikis yang buruk bagi para korbannya, meskipun cacian hanya melalui teks saja, akan tetapi hal tersebut berdampak buruk dalam jangka PornografiKonten-konten dewasa berbau seksual memberikan banyak pengaruh negatif, salah satunya adiksi dan bisa mengarahkan ke tindakan seksual seperti pelecehan dan pemerkosaan.Meskipun pemerintah sudah melakukan upaya pemblokiran terkait konten seperti ini, akan tetapi internet mempunyai cakupan luas dan banyak orang yang selalu menemukan celah untuk mengunggah dan mendapatkan konten pornografi secara Penipuan Berbagai macam transaksi secara online memang sebenarnya memudahkan, akan tetapi bisa menjadi buruk karena berpotensi untuk dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab hanya demi keuntungan satu penipuan yang sering terjadi saat bertransaksi produk online. Ketika uang yang diminta sudah di-transfer, justru si penjual menghilang begitu saja tanpa mengirimkan barang tersebut ke juga Cyber Security Adalah Pengertian, Manfaat, dan PenerapannyaTips Aman Berinternet Photo by Liza Summer from PexelsSetelah kamu mengetahui dampak positif dan negatif internet, alangkah lebih baik jika memanfaatkan hal tersebut dengan bijak supaya tetap aman dan tidak merugikan diri sendiri. Lalu, apa saja ya tips aman berinternet yang bisa kamu terapkan?1. Pengunggahan KontenPerhatikan konten seperti apa yang akan kamu unggah ke internet. Jejak digital cukup sulit untuk dihapus dan berpotensi menyebar dengan sangat cepat, baik konten tersebut bersifat positif maupun Pertemanan VirtualBanyak sekali kasus mempunyai kenalan di dunia maya dan berakhir buruk karena tidak secara bijak memilih pertemanan secara virtual. Misalnya saja menggunakan photo profil orang lain untuk Membagikan InformasiSebelum kamu meneruskan forward informasi dari internet ke orang lain, kamu pun juga harus mengetahui terlebih dahulu kebenarannya karena tidak menutup kemungkinan jika berita tersebut bersifat itu tadi merupakan kumpulan manfaat dan fungsi internet untuk para penggunanya. Cukup banyak, kan? Yup, dampak positif dari internet dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang pasti kamu peroleh selama kamu bisa menggunakannya secara bijak. Jadi, sudahkah kamu memanfaatkan internet dengan bijak?Salah satu pemanfaatan internet dengan bijak adalah dengan cara menciptakan konten yang memberikan pengaruh positif bagi orang lain, seperti memberikan konten edukasi dan inspirasi. Konten tersebut bisa dalam bentuk tulisan, gambar maupun video dan bisa kamu unggah di website Hosting bisa menjadi partner kamu untuk menunjang performa website supaya lebih baik melalui layanan Cloud Hosting. Mulai dari kamu sudah bisa mengoptimasi WordPress pribadi dan sesuaikan dengan kebutuhan. Yuk, coba layanan Cloud Hosting dari Jagoan Hosting sekarang juga dengan cara klik di sini. Sebabiptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang: 1. Bidang Informasi dan komunikasi. Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat.
A IoT Internet das Coisas ou Internet of Things tornou-se muito bem difundida quando se fala em Transformação Digital. Sua tecnologia tem diversas funções e tem ajudado residências e empresas a se comunicarem efetivamente. Criado em 2010, o termo Internet das Coisas significa, basicamente, ter diversos aparelhos e dispositivos conectados via internet, que conversam entre si, sem precisar da intervenção humana. Além disso, eles detectam e recolhem informações que vão ajudar em futuras interações com os mesmos aparelhos. O intuito é facilitar nossa vida e ajudar no dia a a Internet das Coisas, as interações humanas são dispensáveis quando seus sistemas são acionados. Afinal, a comunicação entre os dispositivos dispensa a ação das pessoas para que eles funcionem. Frequentemente, podemos ver aplicações em casas, empresas, na indústria, na arquitetura, e não vai tardar até que possamos ver em diversos outros “as coisas” conectadas são capazes de reconhecer o ambiente e, por meio de informações recolhidas, ela toma decisões sozinha. Ainda, elas atendem necessidades que auxiliam nas atividades cotidianas, principalmente atividades rotineiras. Dessa forma, as pessoas podem focar em tarefas que exigem suas habilidades cognitivas, como a criatividade. Enquanto isso, as máquinas se comunicam entre si para resolver questões burocráticas e forma, surgem inúmeras possibilidades para o mundo dos negócios. O interessante é que essa tecnologia não altera os métodos das operações comerciais, apenas o torna muito mais nos negóciosA Internet das Coisas é algo que deve ser valorizado. Mesmo porque, novos produtos e serviços vão surgir por meio dessa tecnologia. Quando novos produtos vêm a campo, é comum surgirem novos investimentos. E isso é bom, pois cria muitos empregos na podemos vislumbrar uma nova indústria surgindo. Uma que será dedicada à fabricação de equipamentos e sistemas inteligentes. Assim, essa indústria pode atender o mercado com sistemas de controle, sistemas de segurança, dispositivos de automação e monitoramento, entre da Internet das CoisasTer um sistema de conexão inteligente nos ajuda a resolver diversas questões. Hoje já podemos usufruir de dispositivos inteligentes em casa, no setor da saúde, na indústria, você pede para a Alexa tocar uma música, por exemplo, o que ela faz é conectar-se ao aplicativo que você usa e fazer toda essa ação por você. Quando uma máquina fica sem abastecimento, ela envia um alerta para a sede para pode abastecer. Além dessas, há outras vantagens em ter essa tecnologia. Veja!Melhora eficácia e produtividadeA Internet das Coisas permite que os dispositivos trabalhem com eficiência enquanto se conectam para obter melhores resultados. Ademais, ela também proporciona trabalhar com mais eficiência em um tempo dispositivos e softwares baseados na Internet das Coisas diminuem os erros na realização de operações e tarefas, promovendo a qualidade e o aumento do retorno sobre remotoUm dos principais benefícios das tecnologias de Internet das Coisas é que elas são uma ajuda fundamental para o sistema de trabalho remoto. Seus dispositivos ajudam no gerenciamento do trabalho, melhorando a organização de tarefas e aumentando a produtividade. Mercado em ascensãoSegundo uma pesquisa da IDC Predictions, a Internet das Coisas pode movimentar até US$ 1 trilhão em 2022. Esse movimento deve ser impulsionado pelos setores industrial e varejista. Estamos falando de um dos mais promissores mercados para os próximos de custosSistemas de automação, que usam apenas máquinas, reduzem custos operacionais e custos com pessoal. Sendo assim, é possível resolver quase tudo por meio da central de operações, sem precisar de pessoas no local. As empresas economizam em contratações, deslocamentos, horas extras, das Coisas desvantagens e preocupaçõesJunto com os benefícios, surgem preocupações de riscos à segurança e violação de privacidade. Confira quais são as desvantagens dessa tecnologiaSegurançaGarantir a segurança das ações que envolvam Internet das Coisas é uma preocupação genuína dos provedores de serviços on-line. Por meio de protocolos de segurança as empresas podem garantir as interações de forma mais isso, são feitos testes diários pelos profissionais para garantir que não haja falhas na segurança. Antes que registros de movimentos e ausências em casa, por exemplo, vão parar em mãos erradas e comprometa nossa com ataquesComo a troca de informações entre aparelhos é direta, geralmente criam-se senhas para que somente os usuários do sistema tenham acesso. Mesmo que essa conexão seja fechada, nem sempre ter senhas é um método principalmente os domésticos, costumam ser alvos de hackers. E essas invasões podem causar vazamento de informações sensíveis, prejuízos financeiros, entre investimentoDependendo do momento atual da sua empresa, talvez ela ainda não esteja preparada para investir em Internet das Coisas. Como os recursos tecnológicos são caros, é preciso ter uma quantia substancial para investir nessa de dadosComo é preciso recolher uma grande quantidade de dados, é preciso que os servidores tenham uma capacidade de armazenamento que os comporte. Mesmo que essa capacidade possa fazer uso de nuvem ou servidores locais, é provável que será preciso investir mais dinheiro do que se estava cuidado com ransomware é pouco. Estamos falando de um sequestro virtual em que o criminoso faz um bloqueio do computador e exige dinheiro para fornecer a senha de desbloqueio. O golpe também afeta públicaÉ preciso ter muito cuidado ao usar uma rede pública de conexão com a internet. Por terem muitos acessos, essas redes ficam mais suscetíveis a ataques e invasões de de privacidade e segurança como acontece com a Internet das Coisas não são sentimentos novos. O mesmo aconteceu quando surgiram os e-mails, as redes sociais, acesso e manejo dos nossos dados sempre foi algo preocupante. Sentimos o mesmo quando os sistemas de e-mail baseados na Internet foram disponibilizados pela primeira vez. A Internet das Coisas é uma tecnologia que pode ser disruptiva, porém é preciso ter cuidado. O importante é acompanhar o desenvolvimento da tecnologia e ter cautela em sua texto trouxe mais esclarecimentos sobre Internet das Coisas? Acompanhe nosso blog para ler mais artigos como esse.
Dampaknegatif lain yang perlu dipertimbangkan adalah makin maraknya pencurian dan pembobolan data. Penggunaan IoT membuat data memiliki peran sangat penting karena berisi berbagai informasi yang berguna dalam proses produksi. Data yang ada di dalam IoT tentu mengandung informasi rahasia yang sudah seharusnya disimpan dengan baik. A Internet das Coisas IoT, do inglês Internet of Things está se popularizando e estima-se que, até 2020, teremos 24 bilhões de dispositivos conectados. Esse crescimento traz uma série de benefícios, modificando a maneira como as pessoas realizam tarefas cotidianas. Ter coisas inteligentes é, sem dúvida, útil para as pessoas e para os negócios. No entanto, ao lado de todas essas vantagens também vem o risco. O aumento de dispositivos conectados dá aos hackers e cibercriminosos mais pontos de entrada e, portanto, isso é uma preocupação em termos de segurança digital. No artigo de hoje falaremos mais sobre a relação entre a Internet das Coisas e a segurança digital. Confira! Os benefícios da Internet das Coisas Várias indústrias já estão descobrindo que a IoT oferece melhorias em termos de segurança pessoal, eficiência, agilidade na tomada de decisão baseada em dados e otimizações em suas infraestruturas. Um exemplo óbvio e muito comentado é o desenvolvimento de veículos autônomos. O potencial de vidas que podem ser poupadas com essa invenção é um dos principais motivos para se pensar em coisas inteligentes. Afinal, a Organização Mundial da Saúde OMS coloca o número atual de mortes relacionadas com o automóvel em todo o mundo em mais de um milhão por ano e indica que a maior parte delas é ocasionada pelo erro humano. A IoT tem chances de reduzir isso drasticamente, criando ruas e estradas mais seguras com veículos automatizados. Outro de seus benefícios pode ser visto nos wearables. Os dispositivos vestíveis já têm a capacidade de notificar um trabalhador sobre a presença de gases tóxicos em seu ambiente de trabalho, por exemplo, o que evita acidentes. Isso é muito bom para as empresas e melhor ainda para os trabalhadores, que podem contar com equipamentos de proteção com níveis de precisão nunca antes imaginados. Entretanto, como já mencionamos, nem tudo são vantagens. Do que podemos ver hoje, os três maiores riscos de segurança digital relacionados à Internet das Coisas dizem respeito à privacidade, à cibersegurança e à responsabilidade. São dilemas técnicos, estruturais e éticos que impactam a sua ampla adoção. Privacidade e a segurança digital As preocupações com a privacidade e a internet, por exemplo, remontam desde o advento de softwares de rastreamento ou cookies. Com a adição de bilhões de dispositivos constantemente monitorando dados muito pessoais, essas preocupações tendem apenas a se agravar. Dentre os principais riscos que a IoT proporciona em termos de privacidade podemos citar ataques de roubo de identidade e ransomware. Entenda melhor essas ameaças a seguir. Roubo de dados e identidade A principal estratégia do roubo de identidade é acumular dados — com um pouco de paciência há muito para encontrar. Dados gerais disponíveis na internet, combinados com informações de mídias sociais e de relógios inteligentes, rastreadores fitness e outros dispositivos dão uma ideia global de sua identidade pessoal. Quanto mais detalhes podem ser encontrados sobre um usuário, mais fácil e mais sofisticado será o ataque que visa o roubo da identidade deste. Quanto mais informações compartilhamos em nossos dispositivos, mais provável é que um hacker faça uso malicioso delas. Ransomware Segundo o Institute for Critical Infrastructure Technology Instituto de Tecnologia de Infraestrutura Crítica, a Internet das Coisas está especialmente sob risco de ataques de malware, particularmente do tipo ransomware. Isso parece estranho, já que a maioria dos dispositivos IoT armazena pouco ou nenhum dado — o que logicamente os tornaria financeiramente irrelevante para esse tipo de ameaça. No entanto, o ransomware em IoT vai além da manutenção de dados reféns e tem a oportunidade de controlar sistemas do mundo real. Graças às muitas aplicações práticas da tecnologia, esse tipo de ransomware pode desligar veículos ou parar linhas de produção, por exemplo. Quanto maior for potencial para causar danos, mais os hackers podem cobrar pelo “resgate” e pelo religamento dos objetos. Segurança cibernética e IoT A segurança cibernética é outra preocupação que já conhecemos e que deve ser redobrada na IoT. Como qualquer nó em uma rede é um ponto de entrada em potencial para hackers, a segurança de rede se tornará uma questão ainda maior do que é hoje. A alta vulnerabilidade das coisas e os ataques “man-in-the-middle” são algumas das principais ameaças do ponto de vista estrutural. Saiba mais A vulnerabilidade das Coisas A fraca segurança dos produtos IoT representa um risco inerente à segurança das organizações que os utilizam. Os perigos de tais dispositivos são descritos no relatório IoT Enterprise Risk Report, baseado na pesquisa do hacker Samy Kamkar. O que seus resultados mostram é que os dispositivos não representam riscos significativos apenas por sua segurança rudimentar, mas porque muitos estão em operação com firmware desatualizado. Esse tipo de vulnerabilidade em escala pode ser explorada com facilidade por hackers, seja para plantar backdoors ou lançar ataques DDoS automatizados de botnets. Ataques “man-in-the-middle” O conceito de ataques “man-in-the-middle” homem no meio é o de interrupção da comunicação entre dois sistemas separados, promovido por um hacker. Por se tratar do tipo de ataque em que são secretamente interceptadas as mensagens entre duas partes, esse tipo de hack pode ser perigoso e acontecer de forma camuflada. Como o atacante tem a comunicação original, este pode levar o destinatário a pensar que ainda está recebendo uma mensagem legítima. Esse tipo de ameaça pode ser extremamente perigosa na IoT devido à natureza das coisas sendo hackeadas. Como esses dispositivos podem ser qualquer coisa — desde ferramentas industriais a veículos —, ataques man-in-the-middle são cada vez mais uma preocupação de segurança digital. Os dilemas éticos da Internet das Coisas Finalmente, na frente da responsabilidade, os dispositivos IoT podem rapidamente gerar enigmas éticos e legais que ainda não fazemos ideia de como resolver. Alguns desses desafios dizem respeito à quantidade de informações que nossos dispositivos têm sobre nós e como as empresas farão para protegê-las. Conectar ou não conectar é a questão aqui. Quais são os limites para a colocação de dispositivos online? Uma torradeira e uma bomba de insulina podem ter seus dados confiados a terceiros? Os dilemas sobre metadados ainda terão de ser debatidos em profundidade. A Internet das Coisas promete enormes benefícios aos consumidores e às empresas nos próximos anos. No entanto, para apreciá-los de verdade devemos encontrar maneiras eficazes de lidar com os riscos de segurança digital que os acompanham. É importante saber a quem estamos confiando nossos dados e como eles serão usados. Hoje, mais que nunca, sua empresa precisa contar com um parceiro que possa garantir a segurança na utilização de objetos conectados à internet. Siga a EcoIT nas redes sociais para ficar por dentro de tudo o que acontece no mundo da segurança digital. Você pode curtir nossa página no Facebook e se inscrever no nosso canal do Youtube agora mesmo!
\n dampak negatif internet of things
Kini masyarakat terbiasa menjalin komunikasi lewat e-mail ataupun lewat media sosial lainnya. Perubahan kebudayaan ini membawa dampak positif untuk masyarakat karena bisa menjalin komunikasi tanpa batas ruang dan waktu. Tetapi kemajuan teknologi ini juga bisa dipandang negatif ketika membuat masyarakat menyepelekan komunikasi tatap muka.
Adanya internet memang menguntungkan, semua dapat berjalan dengan cepat seakan tak ada sekat. Internet telah mengubah hajat hidup orang banyak menjadi jauh lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Contoh sederhana, jika rindu dengan seseorang kita tak perlu menemuinya. Sebab sudah ada fitur video call untuk melepas rasa rindu tersebut. Tentang Internet of Things Internet of Things sendiri merupakan sebuah konsep yang dibangun dengan tujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang saling terhubung secara terus-menerus. Pertama kali istilah Internet of Things atau IoT dicetuskan oleh seseorang bernama Kevin Astho pada tahun 1999. Adanya internet of things mendatangkan banyak keuntungan bagi para penggunanya. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi lebih cepat, mudah, dan efisien. IoT sangat berpengaruh terhadap berbagai dunia industri seperti industri kreatif, industri pertanian, industri otomotif, tata kota, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tak hanya itu saja, dalam segi bisnis hadirnya teknologi memberikan keuntungan tersendiri sehingga membuat bisnis bisa menjadi lebih melesat. Tapi jangan senang terlebih dahulu. Sebab Internet of Things yang selama ini dianggap memberikan banyak keuntungan ternyata ada sisi negatifnya juga. Terlebih lagi, bagi Anda yang tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, membuat efek negatif tersebut semakin bisa Anda rasakan. Bak dua sisi mata uang, Internet of Things tak selalu memberikan keuntungan. Di sisi lain, ketika penggunaannya tidak tepat justru dapat membahayakan bagi siapapun yang menggunakannya. Begini penjelasannya. Bahaya penggunaan IoT Internet memang merupakan teknologi yang sangat canggih. Namun, memiliki banyak bahaya jika Anda menggunakannya secara tidak tepat. Berikut ini beberapa bahaya yang Mengintai Bagi pengguna internet of Things Membuat Banyak Orang Kehilangan Pekerjaan Internet of Things telah menggantikan banyak pekerjaan manusia. Sebab, kini banyak pabrik yang mulai mengandalkan robot dan internet untuk menjalankan sebuah pekerjaan. Dan jika hal ini terus menerus terjadi, tentu akan membuat pengangguran semakin banyak dan kesejahteraan pekerja semakin menurun. Itulah dampak negatif IoT yang pertama. Privasi Tak Lagi Terjaga Berbicara soal Internet of Things, tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan “data”. Data inilah yang dapat mengungkap informasi tersembunyi yang selama ini belum bisa terungkap. Ada orang-orang yang menyalahgunakan data sehingga menimbulkan kerugian bagi banyak orang. Pencurian dan pembobolan data yang semakin banyak adalah suatu bahaya yang sangat merugikan bagi pengguna Internet of Things. Internet Tak Benar-benar Aman Jika Anda mengira bahwa internet yang kita gunakan selama ini benar-benar aman, anggapan tersebut tidaklah tepat. Sebab pada kenyataannya, Internet of Things menyisakan banyak problem terutama dari segi keamanan. Banyak pembobolan yang terjadi sehingga menyebabkan kerugian bagi pengguna internet tersebut. Salah satu contoh serangan yang pernah terjadi adalah serangan botnet besar yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu. Telah menginfeksi ribuan perangkat pintar serta melancarkan serangan DDOS berskala besar. Membuat banyak perangkat mengalami masalah serius pada saat itu. Jadi memang begitulah Internet of Things. Di satu sisi, internet memberikan kemudahan dan keuntungan sehingga Anda wajib menggunakannya. Namun di sisi lain, mendatangkan bahaya yang wajib untuk Anda waspadai. Salah satu yang dapat dilakukan oleh pencipta Internet of Things adalah dengan memberikan fitur keamanan yang jauh lebih canggih sehingga upaya pembobolan yang sangat merugikan bisa lebih diminimalisir. Sekian informasi kali ini. Apabila Anda tertarik untuk tahu lebih dalam tentang IoT, silakan buka artikel ini ya “IoT Internet of Things Pengertian, Manfaat, dan Contoh“.
Salahsatu contoh perubahan cara kerja mengandalkan kemajuan teknologi dan informasi yang cukup revolusioner adalah teknologi Internet of Things (IoT). Dimana, teknologi ini membantu pekerjaan dokter dalam proses pembedahan pasien yang dapat dilakukan dari jarak jauh. Baca juga: Dampak Positif Informatika Dalam Perubahan Cara Hidup

Apa, sih, Internet of Things IoT? Akhir-akhir ini sepertinya istilah tersebut cukup ramai disebut. Istilah Internet of Things secara sederhana menjelaskan bahwa benda-benda di sekitar kita dapat terhubung dan berkomunikasi antara satu sama lain melalui jaringan internet. Televisi dan kulkas di rumahmu kini dapat saling terhubung dan dikendalikan hanya dengan menggunakan satu gawai saja seperti ponsel. IoT diperkirakan akan menjadi the next big thing’ karena laporan menunjukkan bahwa penggunaan perangkat IoT setiap tahun semakin meningkat. Bagi kamu yang menjalani bisnis e-commerce, fenomena ini tentunya dapat memberikan insight untuk mengetahui perilaku konsumen, operasional usaha, serta produk yang bisa ditawarkan oleh bisnis online kamu. Kalau begitu, bagaimana Internet of Things dapat memengaruhi bisnismu? 1. Kegiatan berbisnis menjadi semakin cepat IoT memungkinkan aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan pelanggan lebih menuntut efisiensi. Kalau bisnismu memerlukan pengiriman barang carilah perangkat IoT yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan layanan pengiriman yang lebih cepat. 2. Lebih banyak data yang harus di follow up Sebagai pebisnis online kamu pasti butuh banyak informasi. Perangkat IoT memungkinkan lebih banyak cara berinteraksi kepada konsumen sehingga lebih banyak data yang dapat dihasilkan dari yang sekarang harus kamu pelajari, ditambah lagi dengan kemudahan akses terhadap data. Perangkat IoT akan dapat merekam pola perilaku konsumen bahkan belajar dari mereka dan memberikan saran. 3. Biaya produksi lebih murah Barang-barang IoT memiliki karakter dapat beroperasi secara independen, sehingga tidak hanya menghemat energi dan sumber daya, tetapi dalam hal produksi barang toko online kamu bisa memotong sebagian budget. 4. Semakin mudah bekerja jarak jauh Ketika semua perangkat dapat diatur di bawah satu jaringan, akan lebih mudah mengatur segala sesuatu dari tempat yang jauh. Kamu bisa melakukan pemantauan jarak jauh remote monitoring terhadap karyawanmu. 5. Mengatur perangkat menjadi lebih rumit Salah satu dampak negatif IoT adalah sulitnya beradaptasi dengan perubahan terhadap perangkat-perangkat kita. Tidak akan mudah mengintegrasikan perangkat IoT dengan teknologi lama dan perlu biaya untuk menjaga semua perangkatmu tetap update dengan software terbaru. IoT dapat dimanfaatkan untuk menawarkan produk-produk berteknologi cerdas. Sebagian mengira bahwa perangkat IoT hanya sebatas ponsel, laptop, atau tablet. Padahal, ada banyak alat lain yang terhubung internet yang termasuk perangkat IoT. Sekarang sudah ada barang-barang yang mendukung sistem otomatisasi rumah, penghematan energi, atau keamanan seperti kunci rumah yang terhubung dengan sensor, sepeda yang bisa mengatur rute, peralatan masak yang bisa mengukur bahan sendiri, atau kabel yang bisa memonitor daya. Menarik bukan? Jadi, sudah siap berbisnis di era Internet of Things? Related posts

.
  • g3c9qb7upb.pages.dev/841
  • g3c9qb7upb.pages.dev/367
  • g3c9qb7upb.pages.dev/382
  • g3c9qb7upb.pages.dev/573
  • g3c9qb7upb.pages.dev/628
  • g3c9qb7upb.pages.dev/376
  • g3c9qb7upb.pages.dev/711
  • g3c9qb7upb.pages.dev/910
  • g3c9qb7upb.pages.dev/160
  • g3c9qb7upb.pages.dev/350
  • g3c9qb7upb.pages.dev/496
  • g3c9qb7upb.pages.dev/126
  • g3c9qb7upb.pages.dev/897
  • g3c9qb7upb.pages.dev/200
  • g3c9qb7upb.pages.dev/142
  • dampak negatif internet of things