Setiapkarangan ilmiah memiliki ciri yang digunakan sebagai pembeda dengan tulisan lain. Suatu karya disebut ilmiah bila memiliki ciri sebagai berikut. 1. Logis, yaitu pernyataan yang tertuang di dalam karya ilmiah dapat diterima oleh akal. 2. Sistematis, yaitu semua yang dikemukakan disusun secara runtut Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Secara umum, tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam menyusun karangan ilmiah dibagi menjadi lima tahap, yaitu 1 persiapan, 2 pengumpulan data, 3 pengorganisasian dan pengonsepan, 4 pemeriksaan atau penyuntingan konsep, dan 5 penyajian. Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah. Tahap ini terdiri dari, memilih topik, menentukan judul, dan membuat kerangka karangan. Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis. Selain itu, topik yang baik adalah topik yang mempunyai lingkup yang terbatas. Setelah menentukan topik langkah selanjutnya adalah menentukan judul. Penentuan judul dalam karangan ilmiah dapat dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, di mana, kapan, bagaimana. Selain itu, dalam membuat sebuah karangan ilmiah judul haruslah berupa frasa bukan kalimat. Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menentukan kerangka karangan. Kerangka ini nantinya akan membantu dalam proses penulisan karangan. Selain itu, kerangka inilah yang akan menjadi acuan dalam membuat karangan sehingga akan menjadi runtut dan teratur dalam memaparkan atau menganalisis kedua dalam menulis karangan ilmiah adalah pengumpulan data. Data dapat diperoleh dari beberapa sumber yaitu, media dan lapangan. Data yang diperlukan dapat diperoleh dari media, antara lain buku, koran, majalah, internet, ataupun media yang lain. Selain itu, data juga dapat diperoleh langsung di dalam lapangan. Data yang berasal dari lapangan dapat diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, atau eksperimen. Data yang dikumpulkan haruslah data yang relevan dengan karangan yang akan pengorganisasian atau pengonsepan, data yang telah kita peroleh dibagi berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan penganalisisan data dengan menggunakan teknik yang diperlukan. Misalnya, data yang bersifat kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode statistik. Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian dapat dilakukan pengonsepan karangan ilmiah sesuai dengan kerangka yang telah keempat adalah pemeriksaan atau penyuntingan konsep. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap konsep yang saling bertentangan maupun yang berulang-ulang. Dalam tahap ini, penjelas yang tidak diperlukan maka akan dibuang, sedangkan penjelas baru yang akan mendukung karangan akan ditambahkan untuk menunjang terakhir dalam menyusun karangan ilmiah adalah penyajian. Dalam penyajian karangan ilmiah haruslah diperhatikan dari segi bahasa dan bentuk penyajian. Kalimat yang digunakan dalam menulis karangan ilmiah harus sesuai dengan standar Bahasa Indonesia yang baku. Sedangkan dalam bentuk penyajian, perlu diperhatikan urutan unsur-unsur karangan dan ketentuan yang E. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Lihat Bahasa Selengkapnya
  1. Р ችςቭցуσ дажу
    1. О уσеኁաσիሠο ժа ըвреልեμ
    2. ሪ гитвеሾα цунтιηо
    3. Ηըβаጬ αտοչуፎуб
  2. Զеզ ቹсе дըթሓበуհυ
  3. Скሷпрущ ναሒиշևπዙдр
  4. Аቯ επ нтабрը
    1. Снιсл ևтв ካиηуσу
    2. Ψу ю еձулև ωтուχ

fKATAPENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas restu, ridha, kasih sayang, dan nikmat-Nya Yang Luar Biasa sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dengan Menggunakan Gambar dan Imajinasi.

Rancangan yg dipakai sebagai teladan membuat karangan yaitudesain atau garis besar yg digunakan selaku pola menciptakan karangan disebut?10. Rancangan yg dipakai sebagai teladan menciptakan karangan disebut a. tema b. topik c. kerangka karangan d. paragraf 18​•Rancangan yg digunakan selaku contoh membuat karangan disebut … ​Rancangan yg dipakai selaku pola menciptakan karangan disebut Rancangan yg dipakai sebagai teladan membuat karangan yaitu Harus ada kerangka karangan desain atau garis besar yg digunakan selaku pola menciptakan karangan disebut? wiraswasta & wirausaha 10. Rancangan yg dipakai sebagaiteladan menciptakan karangan disebuta. temab. topikc. kerangka karangand. paragraf18​ Jawaban kerangka karangan Penjelasan maaf jikalau salah •Rancangan yg digunakan selaku contoh membuat karangan disebut … ​ Jawaban Jawabannya yakni “Kerangka karangan“ Rancangan yg dipakai selaku pola menciptakan karangan disebut kerangka karangan. maaf kalo salah ya Setelahnya pilihlah judul yang singkat namun menarik. Memastikan bahan referensi. Kita harus sudah memiliki bayangan di mana saja kita bisa mendapatkan sumber informasi, rujukan, dan sampel untuk penelitian kita. Karena penelitian tanpa data sokongan yang kredibel tidak bisa disebut sebagai karangan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.
Hallo sobat Kesempatan kali ini akan membahas artikel materi tentang Langkah Menyusun Karangan – lengkap dengan pengertian, Unsur, langkah, metode, fingsi dan contohnya, supaya mudah dipahami. Langkah Menyusun Karangan – Langkah Menyusun Karangan sangat penting ditulis sesuai aturan surat dan dapat memberikan ide kepada pembaca, dan dapat juga mengetahui jenis tulisan dan pola pengembangan yang akan digunakan dalam membuat pekerjaan. Langsung saja perhatikan artikel kami dibawah ini…? Menyusun Karangan Adalah Menyusun Karangan Adalah sebuah rencana dalam penulisan yang memberikan ikhtisar yang akan ditulis dan berisi gagasan dengan sistematis, logis dan jelas. Karangan penulisan juga memiliki garis besar yang berisi tulisan dalam program yang dapat melatih siswa untuk menulis dan mengekspresikan ide atau gagasan mereka. Program ini juga mengharuskan siswa untuk memiliki keterampilan dalam menulis yang baik sehingga suatu hari akan berguna bagi kehidupan mereka. Karangan juga dapat melakukan sebuah rencana dalam berbagi ide, yang disebut sebagai garis besar dalam struktur yang jelas dan lengkap disebut garis besar akhir. Berdasarkan beberapa pendapat maka dalam hal ini juga dapat disimpulkan bahwa menulis dengan baik seolah-olah dapat membaca dapat melihat dan merasakannya. Baca Juga Contoh Isi Sambutan Fungsi Kerangka Karangan Berikut ini adalah beberapa fungsi yang terdapat dalam Kerangka Karangan yang terdiri dari. Dapat megontrol variabel yang topik dan dapat kemungkinan dalam memperluas diskusi dan dapat menciptakan suasana yang mencegah apa yang akan dirumuskan dalam topik dan kalimat penulis dengan cara seksamaMencegah diskusi yang tidak lengkapMencegah pengulangan ide Kriteria Karangan dari apa yang sudah kami sampaikan di atas maka kami juga akan memberikan beberapa Kriteria Karangan yabg terdapat dalam membuat kerangka diantaranya adalah. Menggunakan bentuk kerangka kerja yang titik secara konsisten dan menggabungkan bentuk-bentuk bingkai ide secara judul diberi nomor secara elemen sub-bab diberi nomor secara elemen diberi nomor .Penomoran tidak melebihi empat digit. Baca Juga Contoh Surat Dinas Osis Tentukan subjek .Kumpulkan ide .Atur garis bingkai untuk supaya menjadi nama atau judul. Syarat Membuat Karangan pembahasan singkat diatas maka kami juga akan memberikan beberapa Persyaratan dalam Membuat Karangan yang baik diantaranya adalah sebagai berikut. Pengungkapan tujuannya harus ide memiliki garis besar yang berisi satu utama pada garis besar harus diatur secara menggunakan pasangan simbol yang konsisten. Baca Juga Pengertian Dongeng Fabel Pola Penyusunan Karangan Untuk lebih memudahkan lagi maka disini kami juga akan memberikan pengaturan dalam membuat Pola Penyusunan Karangan yang terdiri dari 1. Pola alami Pola alami adalah salah satu urutan dalam kerangka yang ditulis sesuai dengan kondisi yang nyata dan yang dialami, dan didasari dalam dimensi kehidupan manusia. Contohnya Asal kehidupan sebagai ruang spasial. 2. Pola Penting Pola Penting adalah sebuah susunan topik yang akan dijelaskan dan memiliki hubungan yang sangat dekat dalam ruang atau lokasi dan biasanya digunakan dalam tulisan deskriptif. Contohnya Di wilayah KalimantanDi wilayah SulawesiDi wilayah SumateraTopik yang ada 3. Pola Transisi Pola Transisi adalah salah satu pola yang memiliki urutan berdasarkan tema yang ada dan memiliki bagian-bagian yang tertentu dari suatu acara diketahui. Sehingga dalam hal ini dapat menggambarkan sepenuhnya poin yang harus dijelaskan satu per satu tanpa mengetahui bagian yang lebih menanggapi bagian-bagian tersebut. Baca Juga Imbuhan Men 4. Pola logis Pola logis adalah sebuah susunan yang memiliki kemampuan di mana manusia mampu menghadapi segala sesuatu yabg ada di sekitar mereka dengan kemampuan kecerdasan mereka. Jenis urutan pola logis adalah Urutan klimaks dan sebagai tanggapan dari penulis dalam posisi tertentu yang tertinggi dan menonjol. Contohnya Keresahan KKN tersebar untuk reformasi kausal. 5. Pola Berisi Dua Pola Pola Berisi Dua Pola adalah sebuah urutan dianggap sebagai penyebab dalam konsekuensi yang mungkin terjadi dengan masalah-masalah yang pada umumnya. Contohnya Harga makanan krisis mata dari krisis mata untuk mengatasi masalah krisis mata pemisahan masalah. Sekian sobat yang dapat sampaikan materi tentang, Langkah Menyusun Karangan, semoga materi yang kami sampaikan ini mudah dipahami dan bermanfaat, sekian dan terima kasih. Baca Artikel Lainnya Contoh Paragraf Tanpa KalimatFungsi Dan Kegunaan SejarahTugas Pimpinan ProduksiNaskah Drama Malin KundangTema NovelPuisi Dan Prosa Angkatan 45
Pengukuranstatus gizi balita untuk penentuan stunting yang digunakan di Indonesia berdasarkan standar antropometri WHO 2005. grafik acuan pertumbuhan tinggi badan dengan pendekatan regresi nonparametrik estimator spline truncated dan membuat interface untuk penentuan status gizi. 081411831020 (2018) RANCANGAN GRAFIK ACUAN PERTUMBUHAN Karangan Argumentasi dalam Bahasa Indonesia – Pengertian dan Contohnya – karangan narasi dan karangan deskripsi, telah kita bahas pada artikel sebelumnya. Kali ini kita akan fokus pada jenis karangan yang lain yaitu karangan argumentasi. Seperti biasanya pembahasan mengenai karangan argumentasi ini akan dijabarkan secara mendetail mulai dari pengertian, ciri, jenis, langkah penulisan dan contohnya. Berikut penjelasannya. Pengertian Karangan Argumentasi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, argumentasi berarti alasan yang digunakan untuk memperkuat atau memperlemah suatu gagasan atau pendapat. Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat-pendapat tentang suatu topik yang ingin disampaikan kepada pembaca. Pendapat yang dikemukakan dapat berupa alasan, contoh atau bukti yang nyata. Karangan ini bertujukan untuk mempengaruhi pembaca agar memiliki pandangan atau pemikiran yang sama dengan penulis. Ciri Ciri Karangan Argumentasi Bagaimana membedakan karangan argumentasi dengan karangan yang lainnya? Berikut ciri ciri karangan argumentasi Berisi kalimat yang meyakinkan pembaca tentang pendapat penulis Pendapat atau gagasan penulis dilengkapi dengan data, fakta, grafik, gambar, atau tabel Tidak memuat subjektivitas penulis Tidak memuat kalimat yang mengandung emosi penulis Memuat logika dan penalaran Terdiri atas 3 bagian utama yaitu pendahuluan, tubuh argumen berisi argumen penulis, dan kesimpulan. Jenis Jenis Karangan Argumentasi Berdasarkan cara pengembangannya, karangan argumentasi dibedakan menjadi dua yaitu karangan argumentasi sebab-akibat dan karangan argumentasi akibat-sebab. Karangan Argumentasi Sebab-Akibat, karangan argumentasi sebab akibat berisi paragraf yang diawali dengan beberapa pendapat yang merupakan sebab. Selanjutnya, berdasarkan pendapat tersebut kemudian dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan efek atau akibat dari sebab yang dipaparkan sebelumnya. Karangan Argumentasi Akibat-Sebab, jenis karangan ini kebalikan dengan karangan argumentasi sebab-akibat. Karangan ini berisikan paragraf yang diawali dengan pendapat berupa akibat. Kemudian pada bagian akhir dijabarkan penyebab yang menimbulkan akibat tersebut. Langkah Penulisan Karangan Argumentasi Apakah Anda sudah siap untuk menyusun sebuah karangan argumentasi? Berikut dipaparkan beberapa langkah-langkah yang dapat digunakan dalam menyusun sebuah karangan argumentasi 1. Menentukan Tema dan Topik Tema dan topik adalah hal terpenting dalam setiap karangan, apapun jenis karangannya. Begitu juga ketika menyusun karangan argumentasi. Penentuan tema dan topik karangan adalah hal pertama yang harus dilakukan. Tema dan topik ini akan menjadi langkah awal dalam menyusun argumen-argumen yang digunakan untuk mempengaruhi pembaca. 2. Menyusun Kerangka Karangan Kerangka karangan dibuat dengan memperhatikan jenis karangan argumentasi yang akan dibuat. Misalkan untuk karangan argumentasi sebab akibat, maka kerangka karangan ini berisi kumpulan sebab dan akibat sebab – akibat ke1 – akibat ke2 – … – akibat ke-n. Begitu juga untuk karangan argumentasi akibat-sebab, maka kerangkanya berisi kumpulan akibat dan sebab akibat – sebab ke1 – sebab ke2 – … – sebab ke-n. 3. Mengembangkan Kerangka Karangan Pengembangan kerangka pada karangan argumentasi tidak jauh berbeda pada jenis karangan yang lain. Pengembangan karangan ini dilakukan untuk menyusun suatu karangan sehingga menjadi sebuah karangan utuh. Untuk membuat antar paragraf saling berkaitan, maka penggunaan konjungsi sangat dibutuhkan, seperti oleh karena itu, dengan demikian, jadi, oleh sebab itu. Hal yang tidak kalah penting dalam proses pengembangan kerangka adalah mengumpulkan informasi yang berupa fakta. Informasi ini digunakan untuk mendukung setiap pernyataan penulis agar pembaca merasa yakin. 4. Menyunting Karangan Langkah terakhir penulisan karangan adalah penyuntingan. Penyuntingan ini berguna untuk menghindari kesalahan dalam penulisan karangan. Tahap penyuntingan dilakukan dengan membaca kembali hasil tulisan, yang mana pengerjaannya dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri atau oleh orang lain. Contoh Karangan Argumentasi Agar lebih mudah dapat memahami karangan argumentasi, berikut disajikan contoh karangan argumentasi. 1. Contoh Karangan Argumentasi Sebab-Akibat Internet merupakan hasil teknologi canggih berupa jaringan komunikasi global yang memiliki dampak pada berbagai sendi kehidupan. Adanya internet membawa pengaruh besar baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat yang dibawa seiring perkembangan internet secara tidak langsung membuat manusia menjadi bergantung kepada internet. Manfaat pertama yang dibawa internet adalah menambah wawasan dan pengetahuan. Melalui internet, kita dapat mengenal berbagai wawasan dan pengetahuan berbagai bidang dari seluruh dunia. Masyarakat biasa menjadi mengetahui perkembangan berita terbaru hanya melalui internet. Manfaat kedua adalah internet menjadikan komunikasi menjadi lebih cepat. Melalui internet, komunikasi dengan orang jarak jauh dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Bahkan komunikasi dengan orang di luar negeri pun menjadi hal yang sangat mungkin. Biaya yang dibutuhkan juga relatif murah. Manfaat selanjutnya adalah kemudahan berbelanja di internet. Jika sebelumnya masyarakat harus keluar rumah untuk berbelanja, maka sekarang hanya tinggal duduk di rumah. Memilih barang melalui internet, membayar melalui internet, dan menunggu barang dikirim ke rumah. Hal ini menjadi sangat bermanfaat bagi mereka yang tidak mempunyai waktu luang, atau bagi mereka yang sedang malas keluar rumah. Manfaat lain adalah peran internet dalam dunia bisnis. Pelaku bisnis mulai menggunakan internet dalam menunjang kemajuan bisnis mereka. Internet mereka gunakan untuk mempromosikan produk mereka. Hal ini sekarang terkenal dengan nama bisnis online. Dan manfaat yang diperoleh dari bisnis ini sangatlah banyak. Internet memberikan banyak manfaat bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, hendaklah kita sebagai manusia dapat secara bijak menggunakan internet untuk hal-hal yang positif. 2. Contoh Karangan Argumentasi Akibat-Sebab Salah satu permasalahan klasik di Indonesia adalah tentang pengangguran. Dari tahun ke tahun, angka pengangguran justru cenderung meningkat. Pemerintah selalu berjanji mengatasi permasalahan ini dengan mengumbat beragam strategi, akan tetapi belum terlihat dampak yang signifikan. Tetapi mungkin kita perlu berhenti menunggu tindakan dari pemerintah. Kita harus bisa mengatasi pengangguran ini dari diri kita sendiri. Faktor pertama yang berdampak pada tingkat pengangguran adalah masalah pendidikan. Tingkat pendidikan yang minim akan berdampak sangat besar dalam tingkat pengangguran. Jika semakin banyak rakyat yang berpendidikan minim maka akan semakin tinggi pula tingkat pengangguran di Indonesia. Setiap perusahaan tentunya ingin mempekerjakan individu yang berpendidikan tinggi. Pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi tentunya akan berpengaruh besar terhadap kinerja dan laba yang didapatkan oleh perusahaan. Faktor kedua adalah tentang keterampilan. Sebagian besar rakyat di Indonesia tidak dibekali dengan keterampilan yang cukup saat mereka di sekolah. Hal ini akan berdampak ketika merek turun di dunia kerja. Selain tingkat pendidikan, keterampilan juga merupakan hal yang terpenting. Saat ini bahkan banyak perusahaan yang lebih menginginkan lulusan SMK yang kaya akan keterampilan dibandingkan dengan lulusan sarjana yang minim keterampilan. Faktor selanjutnya adalah rendahnya kemauan berwirausaha. Sebagian besar masyarakat masih mempunyai ketakutan yang cukup tinggi untuk memulai berwirausaha. Kebanyakan orang lebih suka bekerja dengan orang lain. Padahal kegiatan wirausaha sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Artikel bahasa lainnya kalimat versi dan kalimat inversi kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap penggunaan tanda pisah penggunaan tanda garis miring ciri ciri kutipan langsung dan tidak langsung ciri ciri kalimat utama dan kalimat penjelas jenis jenis syair jenis jenis sajak macam macam dongeng macam macam cerpen paragraf argumentasi paragraf deskripsi majas simile majas eufimisme fungsi kata tanya fungsi kah lah tah pun Sekian pembahasan mengenai karangan argumentasi dalam bahasa Indonesia – pengertian dan contohnya. Semoga pembahasan mengenai karangan argumentasi ini mudah dipahami dan juga dapat menambah wawasan Anda. Nantikan artikel bahasa Indonesia dengan variasi pembahasan lainnya. Terima kasih.
1kencana karangan yang digunakan sebagai pedoman menggambarkan karangan disebut membuat riwayat hidupnya sendiri disebut 3,menyampaikan puisi tanpa menggunakan teks dgn gerakan" ekspresif disebut.. 4. telah lahir putri kami anissa ramadhani pada tanggal 5 oktober 2014. contoh berita. Question from @shakirajawn - Sekolah Dasar - B. indonesia

Daftar Isi1 Membuat Karangan Dalam Bahasa HAKIKAT RANCANGAN Pengertian Kerangka Manfaat Kerangka Bentuk dan Langkah Penyusunan Kerangka Kerangka Ringkasan Membuat Karangan Dalam Bahasa Indonesia Membuat Karangan dalam Bahasa Indonesia yang baik adalah sebagai berikut HAKIKAT RANCANGAN KARANGAN Membuat Karangan dalam Bahasa Indonesia diawali dengan menyusun rancangan karangan. Dalam menyusun sebuah karangan formal atau karya ilmiah, penulis terlebih dahulu dituntut untuk membuat perencanaan yang baik dan matang. Untuk itu, ada beberapa proses yang harus kita lalui sebelum menulis sebuah karya ilmiah. Proses-proses tersebut meliputi pemilihan topik yang menarik, pembatasan topik yang telah dipilih, pemilihan judul yang menarik dan sesuai dengan topik, penentuan tujuan penulisan, pemilihan bahan untuk penulisan, dan pembuatan rancangan atau kerangka karangan outline. Berbagai kegiatan itu tergolong ke dalam tahap prapenulisan. Pada kesempatan ini, kita hanya akan membahas bagian prapenulisan berupa penyusunan kerangka karangan. Dengan bekal pengetahuan ini, Anda akan berkesempatan menjadi penulis yang baik, paling tidak dalam menghasilkan karya-karya tulis yang ditugaskan kepada Anda. Berawal dari keterpaksaan, lama-lama menjadi sebuah kebiasaan. Baca Juga Tata Cara Menulis Makalah Yang Baik Kegiatan menyusun kerangka karangan sangat penting dilakukan sebelum memasuki tahap penulisan. Gagasan-gagasan yang akan dikembangkan menjadi tulisan utuh dapat dikontrol sejak awal. Untuk itu, mari kita ikuti uraian berikut! Pengertian Kerangka Karangan Sebelum memasuki tahap penulisan karangan, terlebih dahulu kita harus membuat kerangka karangan sebagai tahap prapenulisan. Kerangka karangan adalah “suatu cara untuk menyusun suatu rangka yang jelas dan struktur yang teratur dari isi karangan yang akan digarap” Keraf, 1977 155. Jika dianalogikan dengan struktur tubuh manusia, kerangka karangan itu ibarat kerangka tubuh manusia yang terdiri atas bangunan tulang-tulang yang belum berdaging dan mengisyaratkan pola tubuh manusia yang sesungguhnya. Kerangka karangan sering juga diistilahkan dengan “outline’. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang mengandung ketentuan-ketentuan tentang bagaimana dan ke arah mana si penulis harus menyusun dan mengembangkan tulisannya. Kerangka karangan merupakan pola atau bentuk organisasi sebuah tulisan. Pola-pola organisasi itu direncanakan dalam sebuah kerangka otline yang jelas dan struktur yang teratur. Baca Juga Silabus Bahasa Indonesia SMK Semua Program Keahlian Kerangka karangan merupakan tahapan prapenulisan yang harus kita lalui sebelum melakukan kegiatan penulisan. Melalui kerangka karangan, kita akan memetakan dan mengorganisasikan ide, gagasan, pikiran yang akan dituangkan ke dalam tulisan jadi. Pemetaan gagasan-gagasan melalui kerangka karangan akan menuntun penulis pada pengembangan karangan yang tersusun dengan baik, teratur, logis, dan meminimalisasi penyimpangan-penyimpangan ide yang tidak mendukung tema tulisan yang hendak dikembangkan. Manfaat Kerangka Karangan Mengapa sebelum melakukan tahap penulisan karangan, para penulis atau calon penulis sangat dianjurkan untuk menyusun kerangka karangan terlebih dahulu? Terdapat sejumlah manfaat yang bisa dipetik jika dalam proses penulisan sebuah karya tulis melalui tahapan ini dulu. Manfaat-manfaat dimaksud adalah sebagai berikut ini. Kerangka karangan sangat membantu penulis untuk memetakan ide- idenya secara karangan dapat menghindari pemunculan sebuah gagasan secara karangan dapat membantu penulis dalam mengontrol kuantitas dan kualitas gagasan-gagasan yang hendak dituangkan ke dalam tulisan secara memadai dan karangan dapat memandu penulis dalam mengontrol arah dan sasaran tulisannya agar tidak keluar dan menyimpang dari topik dan judul yang telah kerangka karangan, penulis memiliki peluang untuk memperluas bagian-bagian pokok karangan yang telah pemetaan ide-ide dalam kerangka karangan, kevariatifan suasana dalam sebuah karangan dapat dibuat oleh penulis secara karangan akan mempermudah dan membantu penulis dalam mencari bahan tulisan dan sumber-sumber rujukan yang diperlukan. Mengingat besarnya manfaat yang bisa dipetik dari tahapan ini dalam proses menulis, sebaiknya Anda tidak melewatkan tahapan ini dalam kegiatan tulis-menulis. Mulailah dari tulisan-tulisan ringan yang berbasiskan kerangka karangan. Bangun dulu kebiasaan, setelah terbiasa Anda akan memperoleh kemampuan yang luar biasa. Cobalah! Bentuk dan Langkah Penyusunan Kerangka Karangan Jika hendak membuat kerangka karangan, bagaimana bentuknya? Melalui pengumpulan brainstorming ide-ide atau gagasan-gagasan akan terkumpul sejumlah ide yang masih berserakan. Ide-ide belum tersusun dengan rapi dan logis. Ide-ide itu dapat berupa ide umum yang terlahir dalam bentuk kata atau frase, mungkin juga ide yang sudah lengkap dan rinci yang berwujud pernyataan lengkap kalimat. Ide-ide yang berserakan itu akan ditata, dipetakan, diorganisasikan, disusun dalam sebuah kerangka karangan. Kerangka karangan dibuat setelah penulis menetapkan topik tulisan dan merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Untuk menghasilkan sebuah kerangka karangan yang baik, cobalah ikuti prosedur berikut. Daftarkan seluruh ide yang terbersit dalam benak Anda dan atau yang sudah tersimpan dalam kartu data, yang berkaitan dengan topik yang hendak Anda kerangka kasar/sementara yang berdasarkan ide-ide ide-ide yang terkumpul itu ke dalam rumpun-rumpun topik topik-topik ide itu ke dalam sub-subtopik yang lebih subtopik sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang lebih ulang kerangka kasar/sementara tadi untuk dicermati kuantitas, kualitas, dan kelengkapan idenya. Sekedar contoh, mari kita lihat sebuah kerangka kegiatan yang dibuat oleh sebuah organisasi mahasiswa dalam merencanakan sebuah kegiatan. Mula-mula ditampilkan kerangka kasarnya, selanjutnya dijabarkan lagi ke dalam kerangka jadi. Kerangka Kasar Topik Kegiatan Bakti Sosial bagi Korban Gempa Hima Satrasia FPBS- UPI Rencana Kegiatan Kegiatan Pengumpulan Pelaksanaan Bakti Sosial. Setelah kita peroleh sebuah kerangka kasar, tahapan selanjutnya adalah menyusun rincian untuk setiap bagian. Jika contoh di atas kita kembangkan, maka hasilnya akan diperoleh seperti contoh di bawah ini. Contoh Kerangka Karangan Hasil Revisi Topik Kegiatan Bakti Sosial bagi Korban Tsunami di Pangandaran Hima Sastrasia, FPBS UPI. Perencana Bakti Sosial bagi Korban Tsunami di PangandaranPembentukan Panitia P2MPenyusunan rencana pengumpulan danaPenyusunan proposal kegiatanPenyusunan pemetaan wilayah penyebaran proposalKegiatan Pengumpulan DanaPengajuan proposal kepada pihak-pihak terkaitPengajuan proposal kepada alumniPengajuan proposal ke Lembaga/Instansi PendidikanPengajuan proposal ke perusahaan-perusahaanKegiatan Pengadaan Bazar “WMBS Expo”Bursa buku murah dari penerbitPemberdayaan kantin-kantin dan pedagang kaki lima di seputar kampusPemberdayaan potensi-potensi usaha mahasiswaKegiatan Pengumpulan Barang-barang Layak Pakai untuk Disumbangkan dari Civitas Akademik dan Masyarakat Sekitar KampusPengumpulan buku-buku, majalah-majalah, dan bahan bacaan lainPengumpulan baju-baju seragam bekas SD, SMP, SMAPengumpulan peralatan sekolah bekas layak pakaiPengumpulan baju-baju umum layak pakaiKegiatan Persiapan Pemberangkatan Bakti SosialPengadministrasian DanaPenghitungan total dana terkumpul yang berupa uangPengadministrasian, penghitungan, dan pengelompokan barang- barang layak pakaiPenyusunan jadwal Bakti SosialKegiatan Persiapan Alat TransportasiJenis dan jumlah alat transportasi yang akan digunakanPerusahaan/lembaga alat transportasi yang akan dipakaiPenentuan tempat dan waktu keberangkatanPenentuan lokasi yang dituju beserta penyebarannyaPembelian dan pengadaan sembakoPenentuan jenis dan jumlah barang yang akan dibeliPenentuan jadwal pendistribusian sumbangan dan lokasinyaPelaksanaan Bakti SosialKegiatan Pembagian SumbanganPembagian barang-barang layak pakaiPembagian alat-alat tulis, buku-buku, bacaan, dan peralatan sekolah lainnya bagi anak-anak korban TsunamiPembagian Sembako bagi korban TsunamiPembagian baju bekas dan barang-barang layak pakai lainnya bagi korbanKegiatan Pemberian Motivasi bagi Korban TsunamiKegiatan Perbaikan Beberapa Sarana dan Prasarana Penting dan MendesakKegiatan Proses Belajar Mengajar bagi Siswa Korban Tsunami di Tempat Penampungan Demikian, contoh kerangka kegiatan yang dapat dijabarkan ke dalam sebuah tulisan utuh dan atau dapat pula dijabarkan ke dalam bentuk kegiatan- kegiatan nyata dalam tindakan dan perbuatan. Anda bisa membandingkan kerangka kasar pada tahap pertama dan kerangka jadi hasil penyempurnaan dan revisi. Ringkasan Membuat Karangan Dalam Bahasa Indonesia Menulis sebagai suatu proses melibatkan beberapa tahapan kegiatan yang terbagi atas tahap prapenulisan, penulisan, dan pasca penulisan. Tahapan para penulisan merupakan tahap persiapan. Kerangka karangan merupakan tahapan prapenulisan yang harus dilalui oleh kita sebelum melakukan kegiatan penulisan. Melalui kerangka karangan, kita mampu mengorganisasikan ide-ide. Sehingga pemetaan gagasan dalam karangan yang kita hasilkan tersusun secara teratur, logis, dan meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang akan muncul dalam penuangan ide. Melalui kerangka karangan, kita berusaha memecahkan topik menjadi subtopik atau mungkin juga dari subtopik yang telah dibuat menjadi sub-subtopik. Penyusunan kerangka karangan sebaiknya dilakukan dengan menyusun kerangka kasar kerangka sementara terlebih dahulu. Setelah kita peroleh sebuah kerangka kasar, maka tahapan selanjutnya adalah menyusun rincian untuk setiap bagian. Referensi Yeti Mulyati,dkk. 2016. Bahasa Indonesia. Tanggerang Selatan Penerbit Universitas Terbuka. Hal

karanganM. Hariwijaya Bertian Eka Sukaca telah dituliskan mengenai kurikulum yang dibuat sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Di buku itu memuat kurikulum yang diberikan kepada anak mulai anak usia 0-6 tahun akan tetapi penulis hanya mencantumkan sebagian dari acuan kurikulum yang digunakan untuk peserta didik mulai
Kerangka Karya IlmiahPada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya, serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap di sebut outline final. Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya. Dalam dunia tulis menulis diperlukan kerangka karangan atau disebut juga outline. Penyusunan kerangka karangan pada prinsipnya adalah proses penggolongan dan penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya menjadi kesatuan yang berpautan. Penulis karya ilmiah dapat membuat kerangka karangan ringkas, yakni kerangka karangan yang hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai bagian dari topik yang sudah dibatasi, atau merupakan perluasan atau penjabaran dari kerangka karangan ringkas. Pada umumnya, jenis yang kedualah yang akan memudahkan penyusunan untuk mengembangkan langkah-langkah yang ditempuh dalam pembuatan kerangka karangan meliputi penyusunan karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan judul subbab sebelum menentukan kerangka karangan. Untuk membuat judul bab dan judul subbab, penyusun karya ilmiah dapat bertanya kepada judul karya ilmiah. Pertanyaan yang mungkin diajukan ialah “Apa yang akan dilakukan dengan judul itu”, “akan diapakan judul itu” atau “masalah apa saja yang dapat dibicarakan dalam judul tersebut”. Misalnya, judul karya ilmiahnya adalah “Pengembangan Sumber Daya Insani pada Milenium III perspektif sains dan agama”. Hal yang mungkin tersangkut-paut dan dapat dibicarakan dalam karya ilmiah tersebut adalah1. Pengertian tentang sumber daya Seputar Milenium III dan fenomenanya3. Perspektif Perspektif tersebut dapat dijadikan empat judul bab analisis. Atau, jika bagian analisis hanya satu bab, pembahasan masalah-masalah di atas dapat dijadikan judul subbab. Fungsi kerangka karangan1. Memudahkan pengendalian Memperlihatkan pokok bahasan, sub bahasan karangan dan memberi kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga mungkin penulis menciptakan suasana kreatif sesuai dengan variasi yang Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang dirumuskan dalam topik, judul, masalah, dan Memudahkan penulis menyusun karangan secara Mencegah ketidak lengkapan Mencegah pengulangan pembahasan ide. Bentuk-bentuk kerangka karangan1. Berdasarkan perumusan teksnyaa. Kerangka kalimat, yaitu mempergunakan kalimat deklaratif yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, dan sub Kerangka topik, dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap, sesudah itu semua pokok baik pokok-pokok utama maupun Gabungan antara kerangka kalimat dan kerangka Berdasarkan rinciannyaa. Kerangka karangan sementara, merupakan suatu alat bantu atau sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah sekaligus ia menjadi dasar untuk penelitian kembali guna mengadakan perombakan yang dianggap perlu. Karena kerangka ini bersifat sementara, maka tidak perlu disusun secara Kerangka karangan formal, biasanya timbul dari penimbangan bahwa topik yang akan digarap bersifat sangat kompleks. Kriteria kerangka karangan1. Menggunakan bentuk kerangka Menggunakan inden atau lurus secara konsisten, dan tidak mengombinasikan bentuk-bentuk tersebut secara bersamaan dalam sebuah kerangka Menggunakan penomoran secara konsisten angka desimal, romawi, kombinasi angka romawi, huruf dan angka arab.4. Setiap judul bab, subbab, unsur subbab, dan detail unsur diberi nomor secara Penomoran tidak melebihi empat angka dan kerangka karangan tidak sama dengan daftar isi. Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Karangan Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan, berikut langkah-langkahnya antara lain1. Menentukan tema dan judulTema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal isi karangan yang akan Mengumpulkan bahanSebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak Menyeleksi bahanSetelah ada bekal dan mulai berjalan, agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuknyaa. Catat hal penting semampunyab. Jadikan membaca sebagai kebutuhan c. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah4. Membuat kerangkaPerlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Tahapan dalam menyusun kerangka karangan sebagai berikuta. Mencatat gagasanb. Mengatur urutan gagasanc. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbabd. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap5. Mengembangkan kerangka karanganProses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan. Contoh-contoh kerangka karangan1. Kerangka karya ilmiah makalahJudul “Pengembangan Sumber Daya Insani Menjelang Milenium III perspektif Sains dan Agama”.1. Pendahuluan/ Latar belakang Tujuan Ruang lingkup Rumusan Masalah2. Sedikit tentang Sumber Daya Insani, Sains, dan Sumber Daya Batasan Sumber daya Klasifikasi Sumber Daya Nilai lebih Sumber Daya Perspektif Batasan Kriteria Perspektif Batasan Perbedaan agama dengan kebudayaan3. Pengembangan sumber daya insani Perspektif Sains4. Pengembangan Sumber Daya Insani Perspektif Agama5. Saran-saran jika adaDaftar PustakaLampiran jika adaJika kerangka karangan seperti itu sudah dianggap final, langkah berikutnya adalah penulisan naskah karangan dan koreksi/penyuntingan naskah proses editing, lalu diakhiri dengan pengetikan dan penyajian. 2. Kerangka karya ilmiah Skripsi/TesisJudul “Peran Manajemen Informasi dalam Pengembangan Perusahaan Cor logam di Koperasi Batur Jaya Klaten”.Bab I. Pendahuluan/ Latar Belakang Tujuan Perumusan Ruang Lingkup Kajian Hipotesis jika ada Metode Jenis Populasi dan Data dan Sumber Sumber Data Primer an Teknik Pengumpulan Teknik Analisis Sistematika SkripsiBab II. Kerangka Manajemen dan Manajemen Peran dan PengembanganBab III. Manajemen Informasi dalam Perusahaan Cor Logam di Koperasi Batur Beberapa Jenis Pemerolehan Pengolahan Pendayagunaan InformasiBab IV. Peran Manajemen Informasi dalam Pengembangan Perusahaan Cor Logam di Koperasi Batur Manajemen Informasi dalam Pengembangan Manajemen Informasi dalam Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manajemen Informasi dalam Kemitraan dengan Instansi/Lembaga atau Perusahaan Manajemen Informasi dalam Pengembangan PemasaranBab V. Saran-saran. Pada dasarnya, kedua contoh kerangka karangan karya ilmiah itu hanya merupakan dua kemungkinan kerangka dasar dan pola berpikir yang diterapkan dalam menyusun karangan ilmiah. Tidak tertutup kemungkinan adanya pola berpikir lain yang lebih Farida, Metode Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta Pilar Media, Kunjana, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta Erlangga, Gorys, komposisi sebuah pengantar kemahiran bahasa. Jakarta Nusa Indah, Widjono, Bahasa Indonesia. Jakarta PT Grasindo, 2005.
Tujuanpenelitian ini yakni memaparkan proses dari pelaksanaan pembelajaran me nulis karangan eksposisi dengan penggunaan media gambar pada kelas VIII peserta didik SMP Negeri 24 Banjarmasin. Metode penelitian yang di gunakan pada penelitian ini
Pengertian Perancangan Karangan Sebenarnya apa sih mengarang itu ? Kegiatan mengarang merupakan kegiatan bertahap. Pada umumnya, para pakar membagi kegiatan mengarang itu menjadi tiga tahap, yakni 1 tahap kegiatan prapenulisan prewriting, 2 tahap kegiatan penulisan writing, dan 3 tahap kegiatan pascapenulisan post-writing. Dengan kata lain,kegiatang mengarang adalah kegiatan yang mengikuti alur proses yang bertahap dan berurutan. Penentuan Topik Karangan Sebelum mengarang kita perlu dan wajib menentukan topik karangan. Topic karangan berbeda dengan tema karangan. Tema karangan adalah gagasan dasar yang mendasari sebuaah karangan. Dalam proses penulisan karangan, tema merupakan gagasan dasar yang menjadi tumpuan topic karangan. Tema adalah gagasan sentral yang menjiwai seluruh isi karangan. Topic dapat dijabarkan menjadi rincian materi topic, ada topic yang sama dengan temanya, misalnya topic “salah asuhan” dan tema “salah asuhan” dalam karya sastra salah asuhan katangan Abdul Muis. Contoh itu tidak hanya menunjukan kesamaan antara topic dan tema, tetapi juga kesamaan antara topic, tema, dan juga karangan. Karya sastra Sitti Nurbaya dapat digunakan untuk melihat perbedaan antara topic dan tema. Topic dalam karya sastra itu adalah “Sitti Nurbaya” atau lengkapnya adalah “kehidupan Sitti Nurbaya dalam adapt kawin paksa”, sedangkan tema karya sastra itu ada;ah “kawin paksa”. Dalam hal ini topic “Sitti Nurbaya” sama dengan judul karangan secara redaksional. Topic karangan juga tidak sama dengan judul karangan. Kalau topic karangan adalah hal pokok yang diungkapkan dalam karangan, judul karangan adalah nama sebuah karangan. Judul-judul yang berbeda itu disebabkan oleh cara pandang pengarang terhadap topic karangan dan pertimbangan kemenarikan karangan yang ada pada pengarang. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menentukan Topik Karangan Setelah mengetahui apa sih topik karangan, kita juga harus mengetahui hal hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menentukan topik karnagan, antara lain sebagai berikut 1. Kemanfaatan Kemanfaatan berhubungan dengan kebutuhan pembaca. Suatu topic dirasakan bermanfaat jika topic memenuhi kebutuhan pembaca. Banyak contoh topic yang dapat ditentukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pembaca. Dalam kondisi mahalnya harga obat-obatan produksi pabrik yang menyebabkan banyak orang tidak mampu membeli obat, topic yang dibutuhkan oleh banyak orang adalah “pengobatan alternative”. 2. Kemenarikan Kemanfaatan suatu topik merupakan salah satu daya tarik suatu topik karena orang akan tertarik terhadap suatu tulisan karena ada manfaat yang diperolehnya. Disamping itu, suatu topic akan menarik perhatian orang jika topik itu bersifat actual. Dengan sifatnya itu, topikyang dipilih adalah topik yang sesuai dengan kondisi masa kini, bahkan topik yang terkini, sesuai dengan perkembangan situasi dan zaman. Kemenarikan topik perlu diusahakan dalam kiat membuat judul tulisan. Judul tulisan adalah nama karangan. Ada baiknya anda tahu tentang cara merumuskan judul karangan. Sebaigaimana dikemukakan oleh keraf 1984, Judul karangan yang baik hendaknya memenuhi persyaratan berikut a. Judul karangan harus bertalian dengan dan mencermikan isi karangan. b. Judul karangan dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat merangsang keinginan pembaca untuk memahami isi karangan. Judul karangan diusahakan merangsang pembaca untuk mengetahui isi karangan. c. Judul karangan disajikan secara singkat dalam bentuk frasa. Dapat diveti penjalasan bahwa judul sebuah karangan dirumuskan dengan prinsip “sesingkat mungkin sepanjang perlu”. 3. Fisibilitas Fisibilitas adalah kelayakan yang dapat dikerjakan. Fisibilitas ditentukan oleh kemampuan penulis. Kriteria-kriteria berikut dapat anda terapkan Pertama, topik yang anda pilih adalah yang betul-betul anda kenal dan anda ketahui. Kegiatan menulis adalah kegiatan menuangakan gagasan. Hal itu berarti bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan mengungkapkan apa yang diketahui oleh pengarang. Dengan demikian, topik yang dipilih adalah topik yang benar-benar diketahui oleh pengarang. Kedua, topik yang fisibel adalah topik yang cakupannya layak dalam pengertian tidak terlalu luas. Cakupan yang jelas dan terbatas itu tidak hanya memudahkan pengarang untuk melihat ganbaran isi yang akan dituliskan, tetapi juga memberikan gambaran kebutuhan waktu dan energi yang diperlukan untuk menyelesaikan karangan. Penentuan Tujuan Penulisan Dengan dan melalui karangannya, tentunya ada tujuan yang ingin dicapai oleh seorang pengarang. Tujuan itu bermacam-macam, seperti menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar, membuat pembaca tahu tentang hal yang diberikan, menjadi pembaca beropini, menjadikan pembaca mengerti, dan membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan, atau membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan dalam karangan, seperti nilai-niliai kebenaran, milai keagamaan, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusian, nilai etika, dan nilai estetika. Tujuan yang lebih rinci berikut dapat dijabarkan dari tujuan tersebut. 1. Menjadikan pembaca tahu tentang jenis-jenis kesulitan siswa SLTP dalam menyusun kalimat majemuk. 2. Menjadikan pembaca tahu tentang penyebab kesulitan belajar siswa SLTP dalam menyusun kalimat majemuk. 3. Menjadikan pembaca tahu tentang tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesuliatan belajar siswa SLTP dalam menyusun kalimat majemuk. Penyusunan Rancangan Karangan Penyusunan rancangan karangan adalah langkah prapenulisan setelah penentuan topik. Kerangka karangan out lone adalah kerangka tulis yang menggambarkan bagian-bagian atau butir-butir isi karangan dalam tataan yang sistematis. Dalam kerangka karangan itu akan tampak butir-butir isi karangan yang menggambarkan 1 sub-subtopik, karangan baik dari segi jumlah dan jenisnya, 2 urutan sub-subtopik isi karangan, dan 3 hubungan antarasubtopik dalam karangan hubungan logis atau kronologis, dan hubungan setara atau hubungan bertingkat. Karangan yang baik akan membantu anda dalam hal-hal berikut 1. Kerangka karangan memungkinkan anda dapat mengarang secara terarah karena isi kerangka sebenarnya menggambarkan arah sebuah karangan. 2. Kerangka karangan berguna untuk menghindari kerja ulang. 3. Kerangka karangan memungkinkan anda dapat memasukkan dan menempatkan materi tulisan yang anda temukan dalam bab atau subab tertentu, bahkan dalam bab atau subab yang baru. 4. Kerangka karangan memungkinkan anda dapat bekerja lebih fleksibel dari segi penyelesaian bagian karangan. Referensi Suparno.1999. Bahasa Indonesia Bahasa dan Karangan SMP N 6 Cirebon. Wahab, Abdul. 1989. “Penulisan Paragraf” dalam Buku Pegangan Penyusunan Karya Ilmiah. Malang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1991. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Metta Mustika. 2006. Kerangka Mustika.
Laporanilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan. makalah, artikel, dan bahan bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber informasi dalam penulisan makalah. Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah buku dalam penulisan daftar pustaka, meliputi Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Berbagai bentuk / jenis karangan diantaranya karangan narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi. Karangan-karangan tersebut merupakan contoh karangan non ilmiah. Biasa dikenalkan mulai jenjang SD dan didalami sampai jenjang Perguruan Tinggi PT. Berikut ini penjelasan jenis karangan disertai dengan ciri-ciri dan contohnya. Baca Juga Pedoman Penggunaan Huruf Kapital 1. Karangan Narasi Karangan narasi adalah salah satu jenis karangan/karya tulis yang berupa rangkaian peristiwa baik fiksi maupun non fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan logis. Pada karangan narasi terdapat tahapan-tahapan peristiwa yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul masalah, konflik, penyelesaian dan penutup. Ciri-ciri karangan narasi Menyajikan suatu cerita yang berupa berita, peristiwa, pengalaman yang menarik kepada pembaca;Cerita-cerita tersebut disajikan dengan urutan kronologis yang jelas;Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti dari sebuah karangan;Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas;Bertujuan untuk menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang disampaikan. Contoh karangan narasi Berkunjung ke Rumah Saudara Hari Kamis kemarin aku bersama keluarga pergi ke Surabaya untuk berkunjung ke rumah saudara. Rencana awalnya pemberangkatan dari Kota Semarang naik bus, berhenti di terminal. Dilanjutkan naik angkot menuju rumah saudara yang lokasinya di pinggiran Kota Surabaya. Namun rencana ini akhirnya tertunda karena sopir angkot mogok beroperasi. Akhirnya kami harus menggunakan alat transportasi lainnya. 2. Karangan Deskripsi Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karya tulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek maupun benda kepada pembaca seolah-olah pembaca merasakan, melihat atau mengalami sendiri topik di dalam tulisan. Ciri-ciri karangan deskripsi Menggambarkan suatu objek dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca;Melibatkan observasi panca indera;Metode penulisan menggunakan cara objektif, subjektif, atau kesan pribadi penulis terhadap suatu objek. Contoh karangan deskripsi Makna Warna pada Tubuh Ikan Ikan menggunakan warna-warna ditubuhnya sebagai alat komunikasi, misalnya untuk memperingatkan pemangsa seperti ikan-ikan predator agar tidak mendekat karena ia beracun. Bentuk ini bisa kita lihat pada ikan buntal tanduk yang berwarna mencolok dengan pola dan bintik-bintik merah, biru, dan kuning. Cara yang hampir sama digunakan oleh ikan gobi bermata ketam Signigobus Biocellatus dan ikan kambing Pomacenthus Imperator. Ikan gobi mempunyai tanda mata ganda disiripnya. Saat diserang ia akan memperlihatkan “mata” tersebut untuk menakut-nakuti penyerangnya hingga pergi menjauh. Ikan kambing memiliki warna sangat menyala. Warna tersebut digunakan untuk menakut-nakuti pesaing yang berada di wilayah yang dijaganya. Selain memberi peringatan, warna pada ikan-ikan juga digunakan untuk menarik pasangannya. Ketika menunjukkan warna khasnya yang indah, pasangan akan berdatangan menghampiri. dikutip dari Majalah Bobo 3. Karangan Eksposisi Karangan eksposisi adalah jenis karangan yang berisi tentang penjelasan-penjelasan maupun pemaparan mengenai suatu informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini adalah untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca. Ciri-ciri karangan eksposisi Menyajikan atau menyampaikan sebuah informasi kepada pembaca;Informasi yang disajikan bersifat fakta atau benar-benar terjadi;Tidak berusaha mempengaruhi pembaca;Menjelaskan sebuah proses atau analisa suatu topik. Contoh karangan eksposisi Uang Karatal dan Uang Giral Uang merupakan alat tukar atau alat jual beli yang digunakan manusia pada zaman modren seperti saat ini, setiap Negara memiliki mata uang yang berbeda-beda setiap mata uang digunakan untuk transaksi di Negaranya masing-masing . karena pada saat ini kita tidak mungkin lagi melakukan sistem barter seperti zaman dahulu, uang terdiri dari dua jenis , uang kartal dan uang giral. Uangf kartal yaitu, uang yang di gunakan untuk membeli/memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu uang kertas dan uang logam, sedangkan uang giral merupakan uang yang digunakan untuk transaksi yang lumayan besar biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan atau lebih bersifat jangka panjang yaitu surat-surat berharga contoh cek, kartu kredit, buku tabungan, saham dan lain sebagainya. dikutip dari 4. Karangan Argumentasi Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang berisi pendapat atau argument penulis tentang suatu hal. Karangan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar memiliki pandangan yang sama akan suatu hal dengan pandangan penulis. Ciri-ciri karangan argumentasi Terdapat pendapat-pendapat penulis mengenai suatu topik yang sedang di tersebut di lengkapi dengan pembuktian-pembuktian yang berupa fakta, data, contoh, maupun untuk menyakinkan pembaca dengan menggunakan logika dan penalaran sebagai landasan menghindari keterlibatan emosi dalam menyampaikan pendapatnya. Contoh karangan argumentasi Manfaat Internet Internet merupakan suatu teknologi canggih yang diciptakan untuk memudahkan seluruh kehidupan manusia dengan akses informasi yang tidak terbatas dan cepat. Namun, sayangnya manfaat-manfaat yang disediakan oleh internet belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Dari sekitar 300 juta penduduk di Indonesia hanya separuhnya saja yang mengerti cara menggunakan dan memetik manfaat dari internet. Padahal, jika dimanfaatkan dengan bijak, banyak sekali manfaat-manfaat yang bisa kita rasakan. Manfaat yang pertama adalah internet bisa digunakan sebagai sarana untuk bisnis. Luasnya jangkaun internet bisa digunakan sebagi sarana promosi produk yang ampuh. Selain cepat memasarkan bisnis di internet juga gratis, jadi kita tidak perlu membayar baiaya tambahan untuk promosi. Tidak hanya untuk berbisinis, Internet juga dapat dijadikan sumber informasi yang ampuh. Internet dapat menghubungkan setiap orang dari belahan dunia manapun sehingga kita bisa bertukar informasi dengan mereka. Namun, janganlah langsung percaya dengan berita yang ada di Internet. Sebaiknya ceklah terlebih dahulu kebenarannya. Itulah sebagian dari manfaat internet yang dapat kita ambil manfaatnya. Oleh kerena itu gunakanah internet sebijaksana dan sebaik mungkin agar kita mendapatkan manfaat dan terhindar dari pengaruh buruk internet. dikutip dari 5. Karangan Persuasi Karangan persuasi adalah salah satu bentuk karya tulis yang berisi ajakan-ajakan kepada para pembaca untuk melakukan atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan karangan argumentasi, karangan persuasi juga dilengkapi dengan pendapat-pendapat penulis yang disertai dengan pembuktian agar pembaca yakin dan mau mengikuti apa yang disampaikan oleh penulis. Karena sifatnya yang berupa ajakan, karangan ini bertujuan untuk meyakini pembaca yang disampaikan oleh penulis untuk melakukan atau mempercayai sesuatu. Ciri-ciri karangan persuasi Karangan ini bersifat mengajak para pembacaMemiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca tidak kehilangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaaan antara penulis dan pembaca. Contoh karangan persuasi Menjaga Persatuan Saudaraku tercinta, marilah kita menjaga semangat persatuan antar sesama bangsa. Sebagai generasi muda kita jangan sampai mudah terpengaruh oleh pihak-pihak lain yang ingin memecah belah kita. Apabila kita sudah terpecah, maka pihak lain akan masuk dengan mudah dan mengambil alih bangsa ini. Oleh karena itu, marilah kita bangun kembali semangat persatuan yang sempat hilang dari dalam diri kita. Jangan lagi ada perselisihan antar suku dan agama karena sesungguhnya kita adalah satu yaitu Bangsa Indonesia. Demikian penjabaran singkat dari 5 jenis karangan dalam Bahasa Indonesia Deskripsi, Narasi, Eksposisi, Argumentasi, Persuasi. Semoga dapat memberikan pencerahan bagi Anda yang sedang belajar. Sinopsisadalah sebagai ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi. Menurut Keraf (1977, hlm.84) mengatakan bahwa "Ringkasan sumarry précis adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk pendek. Kata
Penerbit Buku – Karangan merupakan penyampaian gagasan atau ide yang ditulis menjadi sebuah karya yang utuh. Membuat karangan meski terlihat mudah tetapi harus mengetahui cara membuat karangan yang baik. Membuat karangan tidak boleh asal-asalan. Mengapa begitu? Hal tersebut dikarenakan sebuah karangan juga memiliki kaidah bahasa yang harus diperhatikan. Tentunya dengan penerapan kaidah bahasa yang sesuai dapat menjadikan karangan kita lebih bernilai dan menarik. Karangan memiliki fungsi untuk menyampaiakan pikiran dan gagasan terhadap topik yang dipilih. Penciptaan sebuah karangan yang baik diharapkan mampu dipahami oleh pembaca terkait gagasan atau ide ketika disampaikan oleh pencipta. Ada baiknya kita memahami apa saja yang harus dilakukan untuk membuat karangan. Tujuannya agar membuat karangan menjadi mudah dan sesuai dengan kaidah. Baca juga Cara Membuat Jurnal Skripsi Cara Membuat Karangan1. Mencari Ide atau Gagasan2. Menentukan Tema3. Membuat Kerangka Karangan4. Membuat Judul5. Membuat Pola6. Memperhatikan Kualitas Isi7. Pemakaian Bahasa yang Baik dan Benar Sesuai dengan PUEBI Cara Membuat Karangan 1. Mencari Ide atau Gagasan Hal pertama kali yang harus dilakukan adalah mencari ide atau gagasan. Ide merupakan rancangan yang masih berada di pikiran. Ide ini sebagai awal untuk membuat sebuah karangan. Tanpa ide karangan tidak bisa dibuat. Ide atau gagasan nantinya menjadi pengarah karangan yang Anda buat seperti apa. Mencari ide juga harus semenarik mungkin, biar hasil karangan lebih memuaskan dan disukai banyak pembaca. Terkadang ide dapat muncul secara tiba-tiba. Sebaiknya setiap ide yang muncul langsung dicatat supaya tidak lupa. Sifat dari ide atau gagasan adalah abstrak. Artinya pemunculan ide tidak terbatas dan tidak mengenal waktu. Mencari ide tidak harus menyesuaikan kesukaan pembaca. Hal tersebut karena setiap pembaca memiliki selera yang berbeda-beda. Maka dari itu buatlah ide semenarik mungkin! 2. Menentukan Tema Cara membuat karangan selanjutnya adalah menentukan tema. Menentukan tema dilakukan ketika kita telah mendapatkan sebuah ide atau gagasan. Cara menuliskan tema pada karangan tidak ditulis secara terang-terangan. Umumnya, pembaca juga akan menyimpulkan tema yang dibuat oleh penulis. Jadi, membuat tema perlu dilakukan secara tersirat bukan tersurat. Membuat tema yang menarik, tentunya membutuhkan tema unik dan out of the box. Lebih mudahnya buat kalimat yang mengandung unsur tema. Kalimat tersebut nantinya dapat dikembangkan menjadi karangan yang menarik. 3. Membuat Kerangka Karangan Berikutnya adalah membuat kerangka karangan. Kerangka diperlukan supaya membuat karangan jadi lebih mudah dan terstruktur. Membuat kerangka caranya dengan menuliskan garis besar atau poin-poin penting saja. Poin-poin itu nantinya sebagai pedoman untuk melebar-luaskan masalah. Jadi, membuat kerangka harus dipikirkan secara matang. 4. Membuat Judul Selanjutnya Anda dapat menentukan judul yang cocok dan menarik. Judul harus dibuat secara informatif. Artinya judul harus mampu menggambarkan keseluruhan isi dari karangan. Menentukan judul juga harus memperhatikan bagaimana judul yang akan dibuat menjadikan pembaca penasaran untuk membaca isi. Membuat judul harus singkat, jelas, dan padat. Jadi sangat dihindari pembuatan judul yang terlalu panjang dan bertele-tele. Selain itu meski terlihat sederhana, membuat judul harus sesuai dengan kaidah kebahasaan. Buatlah judul menggunakan kata-kata yang sesuai dengan kaidah atau KBBI. 5. Membuat Pola Cara membuat karangan yang mudah dan hasil memuaskan berikut ini terbagi dalam tiga tahap. Tiga tahap tersebut yaitu eksposisi, komplikasi, dan resolusi. Membuat pola ini cukup penting, karena bagian ini dapat memperjelas antara karakter, setting, maiupun konflik. Eksposisi Eksposisi dapat dikatakan sebagai pengantar. Mengapa pengantar? Pada bagian eksposisi inilah segalanya bermula. Anda harus berhasil mencantumkan dan memaparkan berbagai komponen. Komponen tersebut diantaranya, tokoh utama dan pendukung, penokohan watak, permasalahan konflik, dan tersebut penting untuk digagas pada eksposisi. Selain komponen di atas, terdapat juga prolog. Prolog disini merupakan latar belakang dari cerita. Komplikasi Nah untuk bagian komplikasi, disebut juga sebagai tahap tengah. Penulis harus menunjukkan solusi dari permasalahan. Permasalahan yang dicari solusi atau jalan keluar telah dipaparkan sebelumnya pada bagian eksposisi. Konflik dalam karangan perlu untuk diperhatikan baik-baik. Biasanya konflik yang menari akan disukai banyak pembaca. Konflik dapat memunculkan tempo cerita yang semakin klimaks. Selain itu, pada bagian tengah terdapat perubahan arah cerita. Perubahan tersebut dikarenakan adanya informasi dan kemunculan tokoh baru. Terakhir, pada bagian komplikasi, terjadinya titik lemah atau terendah yang dialami oleh tokoh utama. Peristiwa ini menandakan bahwa cerita dalam karangan masuk ke turning point kedua. Artikel lainnya Contoh Penulisan Daftar Pustaka Resolusi Cara membuat karangan penting untuk menyusun pola. Pola yang ketiga adalah resolusi. Resolusi merupakan bagian yang terjadinya titik ketegangan tertinggi. Biasanya orang menyebut dengan klimaks. Peningkatan nuansa tegang dengan membatasi ruang dan waktu. Ruang dan waktu yang dimaksudkan adalah tokoh dalam menyikapi konflik yang ada. Nah dari klimaks inilah nantinya akan terlewati hingga penyelesaian masalah. Kebanyakan penulis membuat karangan yang berakhiran dengan kemenangan tokoh protagonist. 6. Memperhatikan Kualitas Isi Ketika kita membuat karangan, segi kualitas dari isi perlu untuk dipertimbangkan. Pembaca akan merasa tertarik ketika kualitas isi dalam karangan berkualitas dan layak untuk dibaca. Kualitas isi mengacu pada bagaimana penulis membuat permasalahan menjadi menarik. Dilihat pula dari segi bahasa, penulis harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Penulis tidak boleh sembarangan membuat karangan tanpa memperhatikan kualitas isi. Hal tersebut sebagai bentuk kreatifitas yang dimiliki oleh penulis. Semakin tinggi kreatifitas penulis, maka semakin baik kualitas karangan. 7. Pemakaian Bahasa yang Baik dan Benar Sesuai dengan PUEBI Poin ketujuh adalah pemakaian bahasa. Cara membuat karangan berikut ini penting untuk dinilai. Menilai apakah penggunaan bahasa sudah sesuai dan layak untuk dibaca banyak orang. Walaupun karangan tidak bersifat baku dari segi bahasa. Namun, ada baiknya jika bahasa yang digunakan juga memperhatikan dengan kaidah bahasa seperti PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Menulis kata, kalimat, dan paragraf juga harus nyambung. Jika tidak, pembaca akan merasa bingung dengan bahasa yang amburadul. Dampaknya apa? Tentu kualitas dari karangan yang telah dibuat kurang baik. Pembaca juga akan merasa malas untuk membacanya. Dengan demikian jangan lupa untuk menggunakan bahasa sesuai dengan aturannya agar karangan berkualitas baik! Itu dia ketujuh poin cara membuat karangan yang mudah untuk diterapkan. Karangan yang baik tentu tidak diragukan lagi dengan kualitasnya. Membuat karangan memang mudah, tetapi jauh lebih mudah lagi jika mengetahui cara membuat karangan yang baik dan benar. Semoga bermanfaat ya! Lihat juga Cara Membuat Buku Ber ISBN
.
  • g3c9qb7upb.pages.dev/727
  • g3c9qb7upb.pages.dev/431
  • g3c9qb7upb.pages.dev/9
  • g3c9qb7upb.pages.dev/668
  • g3c9qb7upb.pages.dev/93
  • g3c9qb7upb.pages.dev/887
  • g3c9qb7upb.pages.dev/103
  • g3c9qb7upb.pages.dev/859
  • g3c9qb7upb.pages.dev/639
  • g3c9qb7upb.pages.dev/740
  • g3c9qb7upb.pages.dev/11
  • g3c9qb7upb.pages.dev/865
  • g3c9qb7upb.pages.dev/628
  • g3c9qb7upb.pages.dev/710
  • g3c9qb7upb.pages.dev/658
  • rancangan yang digunakan sebagai acuan membuat karangan disebut